Selasa, 15 Januari 2019 17:28

Presiden PKS Kritik Pidato Prabowo, Sandi Tanggapi Santai

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Sandiaga Uno. Ist
Sandiaga Uno. Ist

Presiden PKS, Sohibul Iman mengomentari pidato 'Indonesia Menang' Prabowo Subianto pada Senin (14/1/2019) malam.

RAKYATKU.COM - Presiden PKS, Sohibul Iman mengomentari pidato 'Indonesia Menang' Prabowo Subianto di JCC, Senayan, pada Senin (14/1/2019) malam.

Prabowo berpidato sekitar satu jam lebih. Dia berbicara tentang visi-misinya di Pilpres 2019 dan permasalahan bangsa saat ini. 

Menurut Sohibul Iman, durasi pidato Prabowo terlalu lama. "Dari sisi waktu, terus terang saya mengkritik, ini terlalu lama," kata Sohibul.

Sohibul mengaku sudah pernah menyampaikan persoalan waktu itu sebelumnya kepada sang cawapres, Sandiaga Uno. Dia meminta pidato Prabowo agar tidak lebih dari setengah jam. 

"Saya sebetulnya sudah bicara kemarin-kemarin dengan Sandi, 'San, saya bilang jangan sampai ini lebih dari setengah jam.' Tapi Pak Prabowo rupanya memberikan banyak ilustrasi sehingga jadi molor," bebernya.

Menanggapi hal tersebut, cawapre nomor urut 02, Sandiaga Uno membela Prabowo Subianto atas kritik Presiden PKS Sohibul Iman.

"Terima kasih masukannya. Pak Sohibul juga sudah sampaikan sebelumnya. Namun Pak Prabowo menginginkan pendalaman dan referensi-referensi sehingga akhirnya banyak sekali pidato yang dirancang sekitar 40-50 menit itu, akhirnya itu molor," ungkap Sandiaga, dikutib Detikcom.

Sandiaga menyebut Prabowo sebetulnya sudah menyampaikan keinginan menjabarkan visi-misinya. Prabowo ingin masyarakat memahami visi-misinya.

"Pak Prabowo bilang dia perlu angkat referensi khusus sehingga lebih memberikan contoh ke masyarakat apa yang dimaksud 'Indonesia Menang' itu," ujar Sandiaga.

Meski demikian, Sandiaga memastikan kritik Sohibul akan menjadi bahan evaluasi. Mengingat, saat debat nanti, ada batasan waktu dalam menjawab pertanyaan dan menjabarkan visi-misi.

"Ya salah satu yang jadi apa yang kita perhatikan nanti di sesi debat mulai hari ini dan 17 (Januari) nanti adalah bagaimana kita memadatkan pemikiran kita dalam waktu yang disediakan," tukasnya.