Selasa, 15 Januari 2019 13:24

KSOP Ungkap Kejanggalan Tumpahan Solar di Teluk Parepare

Mulyadi Abdillah
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Dahlan Museng Gappa
Dahlan Museng Gappa

KSOP Parepare mengungkap dua kejanggalan tentang insiden tumpahan solar di Teluk Parepare.

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Parepare, Dahlan Museng Gappa mengungkap dua kejanggalan tentang insiden tumpahan solar di Teluk Parepare, sekitar Terminal BBM (TBBM) Parepare. Kejanggalan ini berdasarkan data yang dirilis pihak PT Pertamina MOR VII Sulawesi.

Dahlan menjelaskan, kejanggalan pertama sesuai data Pertamina, tumpahan minyak berasal dari Cooling Water (alat pendingin) Kapal Tanker MT Golden Pearl XIV yang mengalami kerusakan.

“Cooling water dari kapal menggunakan air tawar dan air asin. Jadi tumpahan minyak jenis solar sama sekali tidak berhubungan,” ungkapnya, Selasa (15/1/2019).

Kejanggalan kedua, lanjut Dahlan, tentang penanganan tumpahan tersebut oleh Pertamina. Menurutnya, yang berhak menyatakan bersih atau tidaknya adalah yang membidangi persoalan lingkungan hidup.

“Jadi yang berhak mengeluarkan statement kalau kondisi tersebut sudah bersih termasuk dampaknya, bukan dari Pertamina,” jelas dia.

Atas hal tersebut, pihaknya akan melakukan pemanggilan Pertamina untuk dibuatkan berita acara pemeriksaan (BAP), termasuk nakhoda kapal tanker tersebut.

“Tapi BAP beda dengan cara kepolisian, dimana data yang mereka kasikan harus dipertangungjawabkan, kita mau pelajari bagaimana kronologis kejadiannya,” tegas dia.

Pada saat kejadian, KSOP Parepare tidak tahu menahu soal adanya tumpahan minyak. Dan disinilah letak kesalahan yang dilakukan oleh pihak Pertamina karena tidak melaporkan adanya kejadian pada saat melakukan aktifitas. 

“Kapal berangkat sekira pukul 12.00 wita siang, kemudian didapat laporan terjadinya tumpahan minyak sekira pukul 14.00 Wita. Itupun laporannya diterima dari polisi. Di sini letak kesalahan pertamina, dan seandainya ada laporan sebelum kapal berangkat, tentu kami tidak mengeluarkan rekomendasi berlayar sebelum dilakukan klarifikasi atas kejadian itu,” terang dia.

Unit Manager Comunication and CSR Pertamina MOR VII,  Roby Hervindo yang dikonfirmasi belum memberikan penjelasan atas kejanggalan yang diungkapkan KSOP Parepare.

"Mohon tunggu. Kami sedang koordinasi sama Gakkum KLHK untuk menginfokan hasil pemeriksaan tim auditor Gakkum," tulis Roby melalui aplikasi pesan.