Senin, 14 Januari 2019 17:02

Direktur RSUD Lanto Daeng Pasewang Diminta Mengundurkan Diri

Mulyadi Abdillah
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Direktur RSUD Lanto Daeng Pasewang Diminta Mengundurkan Diri

Anggota DPRD Jeneponto, Asdin Azis Beta mengkritisi pelayanan Rumah Sakit Lanto Dg Pasewang di Jeneponto dalam kurun waktu kurang lebih 4 tahun.

RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Anggota DPRD Jeneponto, Asdin Azis Beta mengkritisi pelayanan Rumah Sakit Lanto Dg Pasewang di Jeneponto dalam kurun waktu kurang lebih 4 tahun.

Kata Asdin, dirinya mendapat sejumlah keluhan dari pasien rumah sakit. Mulai dari stok obat hingga layanan bagi peserta BPJS Kesehatan.

"Sebaiknya (direktur) mengundurkan diri saja karena semua konsekuensi jabatan dibutuhkan kecerdasan. Saya sudah banyak kali menerima keluhan dari masyarakat. Baik oksigen, stok obat, hingga pelayanan BPJS," kata legislator PAN, Asdin.

Ia pun menyinggung pasien yang memilih ke rumah sakit di Takalar dan Bantaeng lantaran pelayanan yang dianggap kurang baik.

"Termasuk keluarga saya sendiri banyak kali ke Bantaeng tentu karena persediaan obat yang biasa kurang di Rumah Sakit Lanto Daeng Pasewang dan lainnya," ucapnya.

Untuk itu, ia mengimbau kepada Bupati Jeneponto melakukan evaluasi di RS Lanto Daeng Pasewang.

"Saya melihatnya pada periode lalu, Bupati tidak serius dan kurang tegas. Tapi saya selaku wakil rakyat berharap Pak Bupati agar dapat mengevaluasi seluruh SKPD yang tidak becus, terutama di rumah sakit," harapnya.

Direktur Rumah Sakit Lanto Dg Pasewang Jeneponto, Iswan Sanabi yang dikonfirmasi mengatakan, masalah yang dialami saat ini adalah pencairan klaim BPJS Kesehatan hingga berdampak pada stok obat.

"Kemampuan saya juga tetap mengacu pada pencairan tersebut. Sekiranya pencairan itu bisa cepat, sehingga bisa kita atasi secepatnya. Hal-hal ini yang akan kami sampaikan pada penyedia, akan berutang lagi," kata Iswan.

Iswan enggan menyebut jumlah utang BPJS. 

"Saya takut menyebut berapa jumlahnya, namun pastinya ada utang obat, oksigen. Kejadian ini sudah berlangsung beberapa bulan. Kalau tidak salah dua bulan. Sebagian obat masih adaji," tambahnya.

Iswan pun berharap agar sekira dapat dibantu untuk melakukan mediasi di bank untuk mendapatkan pinjaman seperti yang dilakukan daerah lain. 

"Sekiranya kami bisa dimediasi di bank untuk pinjam, seperti yang dilakukan oleh Bulukumba. Ini untuk mengatasi masalah tersebut," katanya.