RAKYATKU. COM, MAKASSAR--Di tangan-tangan muda yang memegang ponsel dan mengetik cepat di layar, lahir semangat baru pendidikan digital Indonesia. Mereka bukan sekadar pelajar yang gemar bermain gawai, tetapi generasi yang berpikir kritis, kreatif, dan berani tampil.
Salah satunya adalah Sky Richs Tan, siswa kelas 12 SMA Zion Makassar. Bersama dua rekannya, Jovan Kenneth Widyanto dan Christopher Anderson Herman, ia menorehkan prestasi gemilang di ajang Telkomsel Ilmupedia Berani Jawab (IBJ) Season 6 — kompetisi cerdas cermat digital berskala nasional yang menantang pelajar untuk berpikir cepat dan tepat.
“Awalnya kami hanya ingin mencoba. Tapi semakin jauh melangkah, kami sadar bahwa kompetisi ini bukan sekadar lomba, tapi wadah untuk belajar banyak hal: kerjasama, logika, dan cara berpikir sistematis,” kata Sky dengan senyum yang tak bisa disembunyikan.
Baca Juga : Telkomsel dan OpenAI Hadirkan Akses AI untuk Semua: ChatGPT Go Resmi Diluncurkan di Indonesia
Tim Olympus dari SMA Zion Makassar akhirnya keluar sebagai Juara 1 Nasional IBJ 2025, mengalahkan ribuan peserta lain dari berbagai daerah.
Mencetak Generasi Melek Digital
Kompetisi Ilmupedia Berani Jawab telah menjadi simbol komitmen Telkomsel dalam menyiapkan generasi muda yang siap menghadapi masa depan digital. Sejak digelar pertama kali, program ini dirancang agar pelajar tidak hanya mengejar nilai akademik, tetapi juga melatih kemampuan berpikir kritis, literasi data, dan numerasi — tiga hal penting di era digital.
Baca Juga : Jaringan Harapan: Ketika Telkomsel Menyalakan Mimpi Anak Muda di Era Digital
Tahun ini, antusiasme meningkat pesat: lebih dari 13.500 tim dengan total 38.200 siswa mendaftar. Lonjakan peserta ini menjadi bukti bahwa semangat belajar digital semakin tumbuh di kalangan pelajar Indonesia.
VP SIMPATI Product Marketing Telkomsel, Adhi Putranto, menjelaskan, “Kami percaya teknologi digital bisa menjadi jembatan bagi pemerataan pendidikan. IBJ hadir bukan sekadar kompetisi, tapi ruang bagi pelajar untuk mengasah kemampuan dan berkolaborasi lintas daerah.”
Belajar dari Gawai, Tumbuh dari Inovasi
Ilmupedia sendiri bukan hal asing di kalangan pelajar. Platform ini menyediakan ribuan kelas daring untuk siswa, guru, hingga orang tua — mulai dari persiapan UTBK, ujian sekolah, sampai pengembangan diri. Melalui paket Ilmupedia yang mudah diakses di aplikasi MyTelkomsel, pelajar dapat belajar di mana pun, kapan pun.
Bagi Sky dan teman-temannya, Ilmupedia menjadi tempat berlatih sekaligus sumber belajar tambahan. “Kami sering pakai Ilmupedia dan Kuncie untuk latihan soal. Materinya ringan tapi berbobot. Bahkan video pembelajarannya menyenangkan,” ungkap Jovan.
Telkomsel memang konsisten menghadirkan inovasi yang relevan dengan dunia pendidikan. Selain Ilmupedia, berbagai inisiatif seperti Internet BAIK, Skul.id, dan Kuncie juga menjadi bagian dari payung besar Telkomsel Jaga Cita — program keberlanjutan yang berfokus pada pemerataan pendidikan digital di Indonesia.
Baca Juga : Dari Streaming hingga Edukasi, SIMPATI Bebaskan Pelanggan Pilih Manfaat Digitalnya Sendiri
Dari Makassar untuk Indonesia
Kemenangan Olympus bukan sekadar soal trofi dan hadiah. Lebih dari itu, ini tentang bagaimana generasi muda dari timur Indonesia menunjukkan bahwa semangat belajar dan akses digital bisa melahirkan prestasi nasional.
“Terima kasih kepada Telkomsel yang sudah memberikan wadah bagi kami untuk berkembang. Semoga Ilmupedia Berani Jawab bisa terus berlanjut, agar semakin banyak sekolah dari seluruh Indonesia bisa ikut berkompetisi dan belajar bersama,” kata Sky penuh semangat.
Baca Juga : Ketika Sinyal Jadi Nyawa: Kisah Jurnalis dan SIMPATI Telkomsel dalam Menjaga Koneksi Negeri
Melalui IBJ dan berbagai inovasinya, Telkomsel membuktikan bahwa kekuatan digital bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang pemberdayaan manusia. Dan di balik setiap koneksi, ada mimpi-mimpi muda yang terus menyala — dari Makassar, dari Medan, dari seluruh Indonesia.
