RAKYATKU. COM, MAKASSAR, – Suasana haru dan penuh syukur menyelimuti kawasan rusunawa Lette dan sekitarnya pada Sabtu pagi. Warga berkumpul dengan wajah penuh harap, sementara sejumlah pengemudi bentor (becak motor) menepikan kendaraannya sejenak, bukan untuk mencari penumpang, tapi untuk menerima secercah harapan dalam bentuk bantuan.
Dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-80 Kodam VII/Hasanuddin, tiga lembaga—Kodam XIV Hasanuddin, WALUBI (Perwakilan Umat Buddha Indonesia), dan KCBI (Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia)—bersatu dalam misi kemanusiaan. Mereka menggelar bakti sosial dengan membagikan 200 paket sembako kepada masyarakat kurang mampu, khususnya warga rusun Lette dan pengemudi bentor di sekitar Jalan Jenderal Sudirman, Makassar.
Paket yang dibagikan bukan sekadar sembako biasa. Isinya mencerminkan perhatian yang tulus: beras, minyak goreng, gula pasir, mie instan, susu, sarung, dan uang tunai. Bukan hanya untuk mengisi dapur, tapi juga untuk menghangatkan hati.
Baca Juga : HUT ke-66 Pepabri Angkat Nilai Sejarah Operasi Mandala
"Kami ingin memastikan bahwa kehadiran kami bukan hanya seremonial, tapi benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Ini adalah bentuk nyata kepedulian dan sinergi antar lembaga, khususnya bersama TNI yang selama ini selalu ada di garda depan pengabdian untuk rakyat," ujar Henry Sumitomo, Ketua DPD WALUBI Sulsel.
Lebih lanjut, Henry menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang memberi, tetapi juga merajut semangat kemanusiaan tanpa memandang latar belakang.
"Kami percaya, saat kita saling membantu, kita sedang menegaskan bahwa kemanusiaan tidak memiliki agama, suku, atau status sosial. Semua pantas mendapatkan uluran tangan," lanjutnya.
Baca Juga : Sansidam XIV Hasanuddin Bagikan Tajil ke Pengguna Jalan di Depan Makodam XIV/Hsn
Ketua KCBI Sulsel, Erdy Wijaya, menyampaikan bahwa kegiatan sosial semacam ini sudah menjadi agenda rutin KCBI dan WALUBI. Namun kali ini, ada pesan yang lebih dalam.
"Kami sengaja memilih lokasi di rusunawa dan menyasar para pengemudi bentor yang seringkali terabaikan. Ini bentuk komitmen kami untuk menjangkau mereka yang berada di lapisan bawah masyarakat. Solidaritas umat bukan hanya sesama agama, tapi juga lintas keyakinan, lintas budaya," ungkapnya.
Kehadiran TNI dalam kegiatan ini pun menjadi simbol kuat kebersamaan antara institusi negara dan masyarakat. Letkol Inf. Muh. Yamin S. Ag., M.M., Pandya Bakti TNI Kodam XIV/Hasanuddin, mengungkapkan kebahagiaannya bisa terlibat langsung.
"HUT ke-80 ini bukan hanya tentang usia, tapi tentang seberapa banyak kita hadir dan memberi manfaat bagi masyarakat. Sinergi dengan WALUBI dan KCBI hari ini menjadi bukti bahwa gotong royong antar elemen bangsa adalah kekuatan sejati Indonesia," ucapnya.
Warga Menangis Haru: "Kami Tak Dilupakan"
Kegiatan ini benar-benar menyentuh hati masyarakat. Salah satunya, Yakobus, warga rusunawa Lette Rajawali yang mengaku sangat terbantu dengan bantuan yang diterimanya.
Baca Juga : Ini Yang Dilakukan Kppu Saat Kunjungi Kodam XIV Hasanuddin
"Saya tidak menyangka akan dapat bantuan. Ini sangat berarti. Akhir-akhir ini susah cari kerja, ekonomi makin berat. Terima kasih karena kami masih diingat," katanya dengan suara bergetar.
Cerita lain datang dari Dg Raja, seorang pengemudi bentor yang sehari-hari mangkal di sekitar Sungai Tangka. Dengan nada lirih, ia mengungkapkan kesulitannya dalam mencukupi kebutuhan rumah tangga.
"Mahalki beras sekarang, Rp18 ribu perliter. Penumpang makin sepi, apalagi sudah banyak ojek online. Tapi alhamdulillah hari ini bisa bawa pulang sembako untuk anak istri. Terima kasih banyak," ujarnya sambil mengusap peluh di wajahnya.
Baca Juga : MaRI-Kodam XIV Hasanuddin Gelar Bakti Sosial Donor Darah
Solidaritas Antarumat: Indonesia Masih Punya Harapan
Bakti sosial ini bukan hanya soal pemberian bantuan, tetapi juga cerminan indah dari toleransi dan solidaritas antarumat beragama. Di tengah banyaknya perbedaan, kegiatan ini menjadi pengingat bahwa ketika kepedulian menjadi dasar, maka batas-batas agama, suku, dan latar belakang sosial akan luruh dengan sendirinya.
TNI, WALUBI, dan KCBI menunjukkan bahwa kolaborasi lintas lembaga dan keyakinan bukan hanya mungkin, tetapi sangat dibutuhkan di masa kini.
Baca Juga : MaRI-Kodam XIV Hasanuddin Gelar Bakti Sosial Donor Darah
"Kami berharap kegiatan ini menjadi inspirasi, bahwa di tengah segala keterbatasan, masih ada ruang untuk peduli. Mari kita terus jaga semangat kebersamaan ini, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak meninggalkan satu pun anak bangsanya," tutup Erdy.