MAROS - Kabupaten Maros tahun ini menargetkan predikat tertinggi Kota Sehat atau Swasti Saba Wistara.
Bupati Maros, Chaidir Syam, menegaskan ada sembilan lokus penilaian dalam kabupaten sehat ini.
Baca Juga : Maros Borong Tiga Penghargaan dari Pemprov Sulsel di Momen HUT RI ke-80
“Kesembilan lokus tersebut meliputi kesehatan, pemukiman, perkantoran dan perdagangan, pasar, pariwisata, transportasi, sosial, pendidikan, serta penanggulangan bencana,” katanya kamis (7/8/2025).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus, mengungkapkan sejak Juni hingga Juli 2025 pihaknya sudah mengirimkan 136 indikator dan 9 tatanan ke Kementerian Kesehatan sebagai bahan penilaian.
“Dari hasil verifikasi data, Maros dinyatakan lolos dan lanjut ke tahap berikutnya, yaitu verifikasi lapangan yang dilakukan kemarin,” ujarnya.
Baca Juga : Upacara Hut Ri Ke-80 Di Maros Berlangsung Khidmat Dan Penuh Makna
Mantan Kepala Puskesmas Bantimurung itu menambahkan, masing-masing tatanan penilaian memiliki inovasi dan capaian prestasi yang pernah diraih dalam dua tahun terakhir.
“Di sektor pariwisata kita memiliki Geopark Unesco, di bidang kesehatan dan sosial ada Universal Health Coverage (UHC) dari Wapres, sementara di bidang pendidikan ada penghargaan Adiwiyata,” paparnya.
Namun, perjalanan menuju Swasti Saba Wistara bukan tanpa kendala.
Baca Juga : Bupati Chaidir Syam Dampingi Komisi IV DPR RI Panen Raya di Maros
Yunus menegaskan, tantangan terbesar bagi Maros adalah disiplin masyarakat dalam menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
“Tapi kami terus melakukan advokasi dan edukasi kepada masyarakat agar tidak merokok di kawasan yang sudah ditetapkan bebas rokok,” tegasnya.
Ia optimistis, dengan kerja sama lintas sektor dan partisipasi masyarakat, Maros mampu membawa pulang predikat tertinggi kota sehat tahun ini.
Baca Juga : Bupati Chaidir Syam Ungkap Stunting di Maros Turun dalam Dua Tahun
Penghargaan ini dilakukan tiap dua tahun sekali.