RAKYATKU.COM, MAKASSAR – Rumah Sakit Islam Faisal resmi bertransformasi di bawah naungan KALLA. Sejak Senin (22/9/2025), langkah besar dimulai dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung baru yang akan mengubah wajah RS Faisal menjadi rumah sakit modern dan kompetitif di kawasan timur Indonesia.
Acara groundbreaking dihadiri Founder & Advisor KALLA sekaligus Pembina Yayasan RS Islam Faisal, HM Jusuf Kalla, bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, CEO KALLA Solihin Jusuf Kalla, Finance & Legal Director KALLA Imelda Jusuf Kalla, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Dr. Ishaq Iskandar, Ketua Yayasan Prof. Mansyur Ramly, serta Direktur Utama RS Faisal dr. Salwa Mochtar.
Transformasi Layanan dan Bisnis Kesehatan
Baca Juga : Tindak Lanjut MoU, KALLA dan Pemkot Makassar Bahas Konsep Desain Revitalisasi Taman Hasanuddin
Dalam sambutannya, Jusuf Kalla menegaskan pentingnya rumah sakit beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Menurutnya, persaingan di industri kesehatan kini semakin ketat, sehingga hanya rumah sakit dengan fasilitas modern, manajemen kuat, dan pelayanan inovatif yang mampu bertahan.
“Masyarakat menginginkan fasilitas yang maju, dokter yang hebat, serta alat kesehatan terkini. RS Faisal harus masuk ke era baru, bukan sekadar sebagai penyedia layanan kesehatan, tetapi juga sebagai bagian dari bisnis kesehatan yang kompetitif,” ujar JK.
Gedung utama baru akan terdiri dari tujuh lantai: lantai 1 untuk IGD, lantai 2 radiologi, lantai 3 ruang operasi dan ICU, lantai 4 hemodialisa dan kemoterapi, serta lantai 5–7 untuk ruang rawat inap. Desain ini disiapkan untuk memenuhi standar Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) sesuai kebijakan Kementerian Kesehatan RI.
Baca Juga : KALLA Bersama Pemprov Sulsel Perkuat Komitmen Rehabilitasi Mangrove dan Pemberdayaan Masyarakat
Tak hanya membangun, RS Faisal juga memperkuat layanan existing. IGD lama akan dikembangkan menjadi pusat layanan ibu dan anak. Pembangunan ini ditargetkan rampung dalam dua tahun.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menilai pengembangan RS Faisal dapat memperkuat posisi Makassar sebagai pusat rujukan layanan kesehatan. “Kami berharap rumah sakit ini bukan hanya meningkatkan kualitas layanan medis, tapi juga mendorong penyerapan tenaga kerja dan perputaran ekonomi lokal,” ujarnya.
Baca Juga : Jelang Usia 72 Tahun, KALLA Bangun Indonesia Lebih Baik, Lebih Hijau, dan Berkelanjutan
Direktur Utama RS Faisal, dr. Salwa Mochtar, menambahkan bahwa transformasi besar ini sangat penting setelah 45 tahun beroperasi. “Selama ini hanya renovasi kecil-kecilan. Dengan dukungan KALLA, RS Faisal bisa bertransformasi menjadi rumah sakit unggul, humanis, dan berorientasi pada service of excellence,” jelasnya.
Inovasi Layanan Humanis
RS Faisal memperkuat layanan preventif dan promotif. Di antaranya SIAMPUH (Siap Antar Jemput Pasien) yang mendapat apresiasi LAM-KPRS karena membebaskan biaya antar jemput, serta SIJAGA (Siap Jemput Pasien Gawat Darurat) gratis dengan tim medis lengkap.
Baca Juga : Peringati Hari Bumi, KALLA Tanam Ribuan Bibit Bersama Pemprov Sulsel
Selain itu, program lama seperti Sehat Ulama Mubalig (PSUM) tetap dilanjutkan, di mana ulama hanya menanggung 10% biaya perawatan. Tradisi unik berupa kunjungan ulama untuk membacakan doa kepada pasien juga tetap dipertahankan.
Sinergi dan Kolaborasi
Dalam momentum groundbreaking, RS Faisal meneken kerja sama dengan 10 instansi, termasuk BPJS Ketenagakerjaan, Mandiri Inhealth, RS daerah di Sulsel, serta Universitas Islam Makassar. Kolaborasi ini memperluas jaringan layanan sekaligus memperkuat daya saing.
Baca Juga : Andien Meriahkan Puncak Acara HUT 71 Tahun KALLA dalam Acara Family Gathering di Nipah Park
Dengan visi baru, RS Faisal di bawah manajemen KALLA bertekad menjadi rumah sakit modern yang bukan hanya memberi pelayanan kesehatan, tetapi juga menghadirkan dampak sosial, spiritual, dan ekonomi bagi masyarakat Makassar dan kawasan timur Indonesia.