Sabtu, 26 Juli 2025 23:11

Lontara+, Ketika Budaya Bugis Makassar Menjadi Aplikasi Digital

Lisa Emilda
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wali kota Makassar Munafri Arifuddin memperkenalkan aplikasi Lontara+
Wali kota Makassar Munafri Arifuddin memperkenalkan aplikasi Lontara+

Pemerintah Kota Makassar resmi memperkenalkan nama Lontara+ sebagai identitas Super Apps layanan publik terpadu. Nama ini lahir dari kompetisi publik dan diperkenalkan dalam acara Sailing Dinner di atas kapal pinisi, sebagai bagian dari transformasi digital pelayanan kota.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar resmi mengumumkan nama “Lontara+” sebagai identitas aplikasi layanan publik terpadu milik Pemkot. Penamaan ini merupakan hasil dari kompetisi terbuka yang diikuti masyarakat, sebagai bagian dari rangkaian peluncuran Makassar Super Apps.

Apresiasi terhadap tiga pemenang kompetisi tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dalam kegiatan Congratulatory Sailing Dinner dan Media Gathering yang digelar di atas kapal pinisi, di kawasan Pantai Losari, Sabtu malam (26/7/2025).

Dalam sambutannya, Munafri menyebut bahwa kehadiran Super Apps ini merupakan bentuk transformasi pelayanan publik berbasis digital yang menjunjung nilai kultural. Nama “Lontara+” dipilih karena memadukan semangat teknologi dengan identitas lokal masyarakat Sulawesi Selatan.

Baca Juga : Mercure Nexa Pettarani Gelar Kegiatan Bertajuk Pengolahan Sampah Organik Jadi ECO Enzym. Munafri Arifuddin: Saya Sangat Dukung Komitmen Hotel

“Kami sangat menghargai ide kreatif warga yang telah melahirkan nama ini. ‘Lontara+’ merepresentasikan warisan budaya yang kini hadir dalam wujud digital modern. Ini bukti bahwa kearifan lokal bisa berjalan seiring dengan kemajuan teknologi,” ujar Munafri.

Turut hadir dalam acara penghargaan tersebut, Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, Ketua TP PKK Melinda Aksa Mahmud, Sekda Kota Makassar Zulkifly Nanda, Kepala Dinas Kominfo Dr. M. Roem, serta para tim ahli Pemkot termasuk Hudli Huduri dan Dara Nasution.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Dr. M. Roem, menegaskan bahwa pelibatan publik dalam penamaan aplikasi ini menjadi bukti bahwa inovasi pelayanan publik bisa dimulai dari partisipasi masyarakat.

Baca Juga : Kalla Toyota Alauddin Raih Penghargaan Bengkel Terbaik Tingkat Kota Makassar pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025

“Kami ingin menciptakan aplikasi yang bukan hanya fungsional, tetapi juga memiliki keterikatan emosional dengan warga. ‘Lontara+’ bukan sekadar nama—ia adalah simbol kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah,” jelas Roem.

Tiga pemenang kompetisi penamaan diumumkan secara resmi dan diberikan penghargaan berupa sertifikat dan bentuk apresiasi lainnya. Mereka adalah:

Andi Muhammad Aliefrahman – Pemenang Pertama

Baca Juga : Koperasi Merah Putih Makassar Diarahkan Jadi Model Nasional, Pengurus Wajib Ikuti Pelatihan Profesional

M. Syafe’l Karsali – Pemenang Kedua

Teuku Indra Putra Dewan – Pemenang Ketiga

Sementara itu, proses penilaian kompetisi dilakukan oleh dewan juri yang diketuai oleh Dr. Asis Nojeng, S.Pd., M.Pd, dengan dukungan tim panitia: Nasaruddin, S.Kom, Noer Ni’mat Syamsul Kabir, S.Si, Trisman Tegar Wiratama, dan Nadjwa Amalia Jufri.

Baca Juga : 152 Koperasi Merah Putih Terbentuk di Makassar, OJK Siapkan Langkah Preventif Hadapi Pinjaman Ilegal

Peluncuran resmi Lontara+ akan dilaksanakan dalam agenda Car Free Day di Jalan Jenderal Sudirman Makassar, Minggu pagi (27/7), sebagai bagian dari transformasi digital menuju Makassar sebagai kota pelayanan modern dan terintegrasi.

#Lontara+ #Super Apps Makassar #aplikasi layanan publik Makassar #pemkot makassar #transformasi digital Makassar #pelayanan publik digital #inovasi digital daerah #teknologi layanan publik #Wali Kota Makassar #Kominfo Makassar