RAKYATKU.COM, MAKASSAR — Sebuah kisah nyata penuh haru dan tawa dari Kota Makassar kini hadir dalam balutan film layar lebar. Film Jodoh 3 Bujang, yang diproduksi oleh Starvision dan Rhaya Flicks, mengangkat cerita pernikahan kembar tiga bersaudara asal Makassar—Fadly, Kifly, dan Ahmad—yang sempat viral di berbagai media beberapa tahun lalu.
Disutradarai oleh sineas lokal Arfan Sabran, film bergenre drama komedi romantis ini menyajikan kisah pencarian jodoh yang dibumbui nilai-nilai budaya Bugis-Makassar, mulai dari uang panai hingga adat perjodohan keluarga. Uniknya, film ini tak hanya terinspirasi dari cerita nyata, tetapi juga menggunakan nama asli ketiga saudara tersebut sebagai nama karakter dalam cerita.
Dalam film tersebut, Fadly (diperankan oleh Jourdy Pranata) dihadapkan pada tekanan untuk segera menikah agar dapat melangsungkan pernikahan secara bersamaan dengan kedua saudaranya. Namun, pencarian jodohnya tidak semudah yang dibayangkan. Alur cerita yang sarat humor ini semakin hidup dengan dukungan aktor-aktor muda populer seperti Christoffer Nelwan (sebagai Kifly) dan Rey Bong (sebagai Ahmad).
Baca Juga : Uang Panai yang Hangus Gegara Kebakaran Kini Jadi Uang Baru
Salah satu tokoh penting dalam kehidupan nyata ketiga saudara tersebut, Hj. Hamira—ibu dari Fadly, Kifly, dan Ahmad—mengaku terharu melihat kisah keluarganya diangkat ke film. Ia bahkan menyebut beberapa adegan dalam film menggambarkan persis situasi saat ia berupaya menjodohkan anaknya.
“Teringat masa saat saya menangis setiap hari. Dua anak saya sudah siap menikah, tapi satu belum. Saya coba jodohkan dengan anak teman saya, tapi ternyata Fadly tidak setuju karena foto calon yang saya lihatkan sudah 10 tahun lalu. Adegan itu sama persis seperti di film,” ujar Hj. Hamira mengenang.
Film Jodoh 3 Bujang mendapat sambutan hangat dari penonton. Hingga pertengahan Juli 2025, film ini telah ditonton lebih dari 525 ribu penonton bioskop di seluruh Indonesia. Cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, dibalut unsur budaya lokal serta humor yang segar, membuat film ini menjadi tontonan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menyentuh.
Baca Juga : Fatwa Uang Panai MUI Sulsel: Jangan Memberatkan
Film ini juga memperkenalkan aspek budaya Bugis-Makassar yang kental, termasuk tradisi uang panai—sebuah mahar pernikahan yang menjadi pertimbangan penting dalam proses lamaran.
“Kalau memang suka, uang panai tidak akan dibuat memberatkan. Tapi kalau tidak suka, biasanya dinaikkan sebagai bentuk penolakan halus,” jelas Hj. Hamira, menambahkan konteks budaya yang turut memperkaya narasi film.
Diproduseri oleh Chand Parwez Servia dan Futih Aljihadi, Jodoh 3 Bujang mempertemukan jajaran aktor ternama seperti Cut Mini, Nugie, Maizura, Elsa Japasal, Musdalifah Basri, hingga Barbie Arzetta. Film ini juga mempersembahkan lagu-lagu populer sebagai bagian dari soundtrack, termasuk “Seberapa Pantas” (Sheila On 7), “Celengan Rindu” (Fiersa Besari), dan “Bersamamu” (Jaz).
Baca Juga : Segera Hadir, Surga Untuk Ayah, Produksi Ayres Entertainment Indonesia
Starvision sendiri dikenal sebagai rumah produksi yang telah sukses mengangkat berbagai film box office di Indonesia, mulai dari Get Married, Cek Toko Sebelah, hingga Dua Garis Biru. Kehadiran Jodoh 3 Bujang menambah panjang daftar film berbasis kisah nyata yang sukses menjangkau hati penonton lewat pendekatan emosional dan lokalitas cerita.
Film ini saat ini masih tayang di bioskop seluruh Indonesia, dan menjadi bukti bahwa kisah cinta sederhana pun bisa menjelma menjadi inspirasi besar, apalagi jika datang dari kehidupan nyata rakyat biasa yang penuh makna.