RAKYATKU.COM -- Inovasi dan manuver dari koin Ripple terus dilakukan untuk mempertahankan XRP sebagai salah satu aset crypto terbesar nomor 4 yang patut diperhitungkan. Bahkan perkembangan terbaru Ripple memiliki potensi memperoleh lisensi perbankan.
Jika hal ini terjadi maka akan mengubah dan menjadi revolusi dalam pembayaran. Dilansir dari Pintu, Greg Kidd, seorang politisi asal AS dan mantan calon kongres, baru-baru ini membagikan pemikirannya mengenai masa depan sektor perbankan dan teknologi blockchain, khususnya berkaitan dengan Ripple.
Kidd, yang merupakan salah satu pendiri Haka Yaka Ventures serta pemilik Vast Bank, menunjukkan minat mendalam untuk mendorong regulasi yang memungkinkan perusahaan seperti Ripple untuk mendapatkan izin perbankan.
Informasi ini tentunya memberikan tren positif pada XRP, sehingga kamu bisa membeli XRP untuk trading futures. Namun bagi pemula langkah yang harus dilakukan adalah memiliki leverage crypto exchange, karena tidak semua platform exchange menyediakan fitur trading futures.
Jika kamu sudah yakin dengan platform yang kamu gunakan, maka kamu bisa melakukan analisa fundamental dan teknikal dengan membaca grafik pergerakan harga XRP to IDR atau aset crypto lainnya. Untuk meyakinkan keputusan kamu sebelum membeli XRP futures.
Sementara itu, walaupun Ripple belum secara langsung menyatakan niat untuk memperoleh lisensi tersebut, Kidd memiliki ambisi untuk menghentikan monopoli yang telah ada di sektor perbankan saat ini.
Dia meyakini bahwa langkah ini dapat membuka berbagai peluang baru dalam industri perbankan yang masih dikuasai oleh model bisnis tradisional.
Pandangan Baru tentang Perbankan
Dalam sesi wawancara, Kidd menjelaskan bagaimana perusahaan teknologi finansial serta platform layanan pengiriman uang dapat berperan aktif dalam fungsi perbankan melalui jaringan terbuka yang terdesentralisasi.
Dia berpendapat bahwa dompet digital, layanan remitansi, bahkan pengecer seharusnya dapat berpartisipasi dalam ekosistem perbankan. Ini merupakan sebuah kemajuan besar menuju peningkatan inklusi keuangan, di mana akses terhadap layanan perbankan menjadi lebih mudah dan terjangkau bagi setiap orang.
Kidd juga menguraikan potensi untuk memindahkan sistem perbankan ke dalam dunia blockchain. Dengan menerapkan sistem seperti XRP Ledger, lembaga keuangan di AS dapat menyimpan dolar AS langsung di dalam blockchain.
Menggantikan sistem pencatatan yang sudah ada selama beberapa dekade. Pendekatan ini akan mengurangi kebutuhan akan perantara seperti penerbit stablecoin dan mempercepat pelaksanaan transaksi.
XRP Ledger dan Inovasi dalam Pembayaran
XRP Ledger mempunyai berbagai keunggulan yang mampu merevolusi cara pembayaran dilaksanakan. Biaya transaksi di jaringan ini nyaris nol, dan transaksi dapat diproses dalam waktu sekitar 3-5 detik.
Di samping itu, XRP Ledger juga memiliki bursa terdesentralisasi (DEX) yang memungkinkan pengguna untuk melakukan perdagangan token langsung di dalam jaringan. Fitur-fitur ini menandakan potensi besar untuk meminimalkan biaya dan hambatan dalam proses pengiriman pembayaran.
Kidd meyakini bahwa bila teknologi blockchain seperti yang disediakan oleh XRP diadopsi secara luas, biaya dan rintangan dalam pengiriman uang akan mengalami penurunan yang signifikan.
Hal ini akan memberikan keuntungan besar bagi konsumen dan pelaku bisnis di seluruh dunia, serta mempercepat proses transaksi dan mengurangi biaya operasional.
Kemitraan dan Prospek Masa Depan Ripple
Ripple telah menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga bank di seluruh dunia melalui jaringan RippleNet dan XRP Ledger. Salah satu mitra setianya adalah SBI Holdings di Jepang, yang telah meluncurkan MoneyTap, aplikasi transfer instan domestik yang didukung oleh teknologi Ripple.
Di AS, PNC Bank bergabung dengan RippleNet pada tahun 2018 untuk meningkatkan efisiensi pembayaran internasionalnya. Dengan peluang mendapatkan lisensi perbankan, Ripple tidak perlu memulai dari awal.
Jaringan yang telah dibangunnya selama ini memberikan landasan yang solid untuk ekspansi lebih lanjut. Sebuah penelitian dari Sistine menunjukkan bahwa harga Ripple (XRP) yang saat ini berkisar pada $2,17, memiliki potensi untuk meroket hingga $73, mencerminkan prospek yang sangat cerah ke depan.
Ripple Menuju Transformasi Sektor Perbankan
Dengan kemungkinan untuk memperoleh lisensi perbankan dan kemajuan teknologi yang terus berlanjut, Ripple (XRP) berada di garis depan revolusi digital dalam sektor perbankan. Langkah ini akan mengubah cara kerja bank dan juga cara konsumen serta bisnis melakukan transaksi.
Masa depan perbankan tampaknya akan sangat berbeda dari yang kita ketahui saat ini, dengan Ripple menjadi aktor kunci dalam perubahan tersebut.
XRP Mengalami Penurunan Saat Sentimen Bearish Menguat dan Peningkatan Posisi Short
Ditengah terobosan yang akan dilakukan Ripple, saat ini para pemegang XRP semakin kehilangan harapan seiring dengan melemahnya sentimen di pasar yang lebih luas. Dalam beberapa hari terakhir, altcoin ini mengalami penurunan kepercayaan dari investor.
Sementara itu, pergerakan harga terbaru menunjukkan suasana yang cenderung menghindari risiko, yang telah mendominasi dunia aset crypto. Perubahan sikap ini menyebabkan harga XRP turun sebesar 3% dalam tiga sesi perdagangan terakhir.
Kekuatan Bearish XRP Semakin Meningkat
Analisis indikator BBTrend XRP menunjukkan adanya tekanan jual yang menguat di pasar spot. Pada grafik harian, indikator ini saat ini berada di angka -3,81. Sejak 7 Juni, indikator tersebut terus menunjukkan batang histogram merah yang semakin membesar di setiap sesi perdagangan.
BBTrend mengukur kekuatan serta arah trend dengan cara menganalisis ekspansi dan kontraksi dari Bollinger Bands. Ketika indikator ini menunjukkan batang merah, itu menandakan bahwa aset tersebut mengalami momentum bearish yang kuat dan volatilitas di bawah rata-ratanya meningkat.
Hal ini menunjukkan adanya tekanan bearish yang semakin meningkat dan kemungkinan kelanjutan tren penurunan harga XRP saat ini.
Di sisi lain, Rasio Long/Short untuk token ini menunjukkan kecenderungan ke arah posisi short, yang mencerminkan tekanan bearish yang tumbuh secara signifikan di pasar futures. Saat ini, rasio ini tercatat di angka 0,92.
Rasio long/short menggambarkan perbandingan antara posisi bullish (long) dan bearish (short) di pasar. Ketika rasio ini berada di bawah satu, seperti yang terjadi pada XRP, artinya lebih banyak trader yang mempertaruhkan pada penurunan harga ketimbang kenaikan harga.
Dengan penurunan Rasio Long/Short hingga mencapai 0,92, posisi bearish telah mengungguli posisi bullish, mencerminkan kurangnya kepercayaan terhadap potensi pemulihan jangka pendek XRP.
Risiko Penurunan Lebih Lanjut untuk XRP Mengingat Meningkatnya Tekanan Jual
Pada saat berita ini ditulis, XRP diperdagangkan pada level US$2,24 dan semakin besarnya tekanan jual dapat menempatkan token ini pada risiko mengalami kerugian yang lebih dalam.
Jika tren negatif berlanjut, kemungkinan harga XRP akan menguji level support di sekitar US$2,08, yang akan menunjukkan penurunan dari rentang harga terbaru.
Namun jika permintaan meningkat, harga XRP bisa bergerak naik menuju level resistance di US$2,29. Jika breakout terjadi di atas level tersebut, altcoin ini bisa melonjak sampai ke US$2,45.
Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.
Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.