Kamis, 08 Mei 2025 16:06

Sindikat Joki UTBK Unhas, Polisi Tetapkan 6 Tersangka

Syukur Nutu
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Press rilis kasus sindikat kecurangan Ujian Tulis Berbasis Komputer - Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) 2025 di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar yang dilaksanakan di Mapolres Tabes Makassar pada Rabu (7/5/2025). (Dok Rakyatku)
Press rilis kasus sindikat kecurangan Ujian Tulis Berbasis Komputer - Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) 2025 di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar yang dilaksanakan di Mapolres Tabes Makassar pada Rabu (7/5/2025). (Dok Rakyatku)

"CAI ini adalah mahasiswi Kedokteran angkatan 2024. Anaknya memang pintar dan IPK-nya lumayan bagus,"

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Polisi menetapkan enam orang sebagai tersangka sindikat kondisi Ujian Tulis Berbasis Komputer - Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) 2025 di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

Keenam tersangka yang ditahan tersebut diantaranya adalah CAI (19), AL (40), MYI (28), I (32), MS (29), dan ZR (36).

“Setelah menerima informasi dari pihak kampus, kami melakukan penyelidikan dan menetapkan enam tersangka,” kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana saat press rilis di Mapolres Tabes Makassar pada Rabu (7/5/2025).

Baca Juga : Rektor Unhas Makassar Pastikan Tak Akan Ada Kecurangan SNBT 2025

Ada dua modus operandi utama yang digunakan para pelaku dalam melakukan aksinya: pertama, menggunakan joki untuk menggantikan peserta ujian, dan kedua, memasang aplikasi pengontrol jarak jauh (remote access) pada komputer peserta ujian.

“Tersangka bekerja secara terorganisir dan profesional. Setiap orang memiliki peran yang spesifik,” tambah Kombes Pol Arya.

CAI yang merupakan seorang mahasiswi aktif di Unhas berperan sebagai joki untuk menggantikan peserta UTBK yang mendaftar ke Fakultas Kedokteran. Ia juga mengerjakan soal ujian yang dikirimkan melalui sistem remote access yang telah dipasang pada komputer ujian.

Baca Juga : Rektor Unhas Terima Kunjungan P3E KLHK SUMA

“CAI tidak hanya menjadi joki, tetapi juga yang menyelesaikan soal-soal yang dikirimkan oleh AL melalui koneksi jarak jauh,” jelas Kombes Pol Arya.

Tersangka AL, menurut Arya, merupakan otak di balik sindikat ini. Ia merekrut CAI sebagai joki, sekaligus mengoordinasikan alur pengiriman soal dan jawaban. Ia juga membujuk MYI, seorang pegawai Unhas, untuk membuat dan memasang aplikasi remote di komputer peserta ujian.

"AL menyuruh I dan MYI untuk mengembangkan serta memasang aplikasi pengontrol jarak jauh di perangkat ujian," tambahnya.

Baca Juga : FIKP Universitas Hasanuddin Rayakan Dies Natalis ke-29

Setelah aplikasi berhasil dipasang, saya bertindak sebagai penghubung antara AM dan MS agar sistem berjalan sesuai rencana. MS sendiri mengoperasikan aplikasi remote, menerima soal dari komputer ujian, lalu mengirimkan soal tersebut ke AL untuk diteruskan ke CAI.

"MS juga memilih jawaban yang benar di komputer miliknya yang telah terhubung dengan komputer peserta melalui aplikasi remote. Jawaban tersebut berasal dari CAI, yang sebelumnya diteruskan oleh AL," ungkap Arya.

Arya menambahkan bahwa tersangka ZR memiliki peran pemberi aplikasi akses jarak jauh kepada tersangka I yang kemudian diteruskan kepada tersangka MYI dan MS.

Baca Juga : Prof Fadjry Harap Fakultas Pertanian Unhas Berkontribusi Sukseskan Program Swasembada Pangan

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas Keamanan dan Ketertiban Unhas, Prof. Amir Ilyas menyebut CAI dikenal sebagai mahasiswa yang cerdas dan berprestasi. Ia memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang cukup tinggi dan aktif dalam bidang akademik.

“CAI ini adalah mahasiswi kedokteran angkatan 2024. Anaknya memang pintar dan IPK-nya lumayan bagus,” kata Prof. Amir di tempat yang sama.

CAI disebut telah menunjukkan prestasi luar biasa sejak masa sekolah. Dia bahkan masuk Fakultas Kedokteran Unhas melalui jalur IPDK karena semasa SMA pernah menjadi peserta Olimpiade Sains Nasional dan mendapat penghargaan khusus. 

Baca Juga : Maba Unhas Terima Kejutan Tak Terduga dari Pj Gubernur Sulsel

“Dia ini peserta olimpiade sains. Tahun lalu dia lulus dengan jalur IPDK tertulis,” tambah Prof. Amir yang juga Wakil Dekan III Pascasarjana Unhas.

#Universitas Hasanuddin