Rabu, 23 April 2025 20:38

Mars Perkuat Upaya Penelitian Kakao dan Sumber Daya yang Lebih Berkelanjutan di Indonesia

Lisa Emilda
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Mars mengajak awak media masuk ke fasilitas  riset kakao Mars
Mars mengajak awak media masuk ke fasilitas riset kakao Mars

"Saat ini ada sekitar 300 Cocoa Doctor/Agripreneurs, termasuk yang dilatih melalui program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READ-SI) yang didanai oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD), Mars, dan Kementerian Pertanian. Setiap Cocoa Doctor/Agripreneur dapat menjangkau sekitar 100-200 petani lainnya, membantu mereka meningkatkan produktivitas dan praktik pertanian, serta mempererat hubungan masyarakat dan mendorong pertumbuhan eko

RAKYATKU.COM, PANGKEP– PT Mars Symbioscience Indonesia, unit bisnis dari Mars, Incorporated, produsen cokelat selama lebih dari 100 tahun, hari ini mengadakan kunjungan media di Fasilitas Riset Kakao Mars (Mars Cocoa Research Station – MCRS) di Pangkep.

Acara ini bertujuan memberikan wawasan tentang berbagai upaya Mars dalam mengatasi tantangan utama industri kakao di Indonesia serta membahas komitmen perusahaan dalam mendukung rantai pasok kakao yang lebih modern, inklusif, dan berkelanjutan.

Petani kakao di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, seperti pohon yang menua, serta meningkatnya serangan hama dan penyakit, termasuk Cocoa Pod Borer atau penggerek buah kakao dan Black Pod Disease atau penyakit busuk buah hitam.

Tantangan pertanian lebih luas lainnya juga memperburuk kondisi ini, seperti penurunan kesehatan tanah, manajemen lahan yang kurang efektif, perubahan iklim, serta terbatasnya akses ke bibit unggul, serta pembiayaan. Selain itu, riset kakao yang masih terbatas dan transfer teknologi yang belum optimal menyebabkan produktivitas yang rendah, bahkan hanya mencapai sepersepuluh dari potensi maksimalnya.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Mars telah berinvestasi mendirikan fasilitas riset kakao di Tarengge, Luwu Timur (berdiri sejak 2012) dan Pangkep (berdiri sejak 2017), yang berfokus pada pengelolaan hama terpadu, pemuliaan tanaman, kesehatan tanah, dan peningkatan produktivitas lahan.

Baru-baru ini, Mars juga meresmikan Cocoa Advanced Research Laboratory (CARL) di Pangkep, sebuah laboratorium yang akan berperan penting dalam penelitian pertanian dan pengembangan teknologi guna mendukung petani di Indonesia. Kedua fasilitas riset ini merupakan bagian dari jaringan penelitian kakao global Mars, yang juga mencakup pusat riset di Brasil, Ekuador, dan Amerika Serikat.

Salah satu temuan penting dari penelitian Mars adalah pentingnya peralihan dari sistem pertanian monoklonal (satu klon) ke multiklonal (beragam klon). Banyak petani kakao di Indonesia selama ini hanya menanam satu jenis klon unggul yang tidak dapat melakukan penyerbukan sejenis, sehingga menyebabkan produktivitas yang rendah. Riset Mars menunjukkan bahwa penggunaan beberapa jenis klon kakao unggul yang kompatibel dapat meningkatkan produktivitas hingga 50%.

Agus Purwantara, Station Manager Mars Cocoa Research Station Pangkep, dalam kunjungan ini menjelaskan, “Praktik multiklonal bertujuan mengoptimalkan hasil panen kakao dengan memastikan kompatibilitas genetik antar klon. Setidaknya tiga klon yang kompatibel dan maksimal 60% dari klon ini harus disebar secara merata serta ditanam berdekatan agar proses penyerbukan dapat terjadi secara optimal. Selain itu, Mars juga mendorong praktik agroforestri kakao yang lebih beragam, yang dapat membantu meningkatkan ketahanan lahan dan produktivitas, sekaligus memberikan pendapatan yang lebih stabil bagi petani. Dengan menanam berbagai jenis tanaman di sekitar pohon kakao, petani dapat lebih terlindungi dari fluktuasi harga komoditas dan musim panen yang rendah. Pendekatan ini juga dapat membantu mengurangi dampak cuaca ekstrem, seperti kekeringan dan curah hujan tinggi, dengan memanfaatkan tanaman dengan toleransi berbeda terhadap kondisi lingkungan.

Agar hasil penelitian dapat diterapkan secara nyata, Mars telah membangun berbagai program pelatihan dan pendampingan bagi petani di Indonesia, seperti Mars Cocoa Academy dan Cocoa Development Centers di Luwu Raya, Sulawesi Selatan. Melalui fasilitas ini, para Associate Mars (sebutan untuk karyawan Mars) memberikan pelatihan kepada petani dalam praktik pertanian modern. Para petani yang telah dilatih kemudian menjadi Cocoa Doctor/Agripreneurs — ahli dalam budidaya dan pengelolaan tanaman kakao yang membagikan ilmu yang diperoleh kepada komunitasnya.

Jeffrey Haribowo, Indonesia Corporate Affairs Director, menjelaskan, “Saat ini ada sekitar 300 Cocoa Doctor/Agripreneurs, termasuk yang dilatih melalui program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READ-SI) yang didanai oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD), Mars, dan Kementerian Pertanian. Setiap Cocoa Doctor/Agripreneur dapat  menjangkau sekitar 100-200 petani lainnya, membantu mereka meningkatkan produktivitas dan praktik pertanian, serta mempererat hubungan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dan sejak 2012, untuk pelatihan agronomi sendiri, telah ada sekitar 5.000 peserta yang telah mendaptakan pelatihan tersebut.”

Masa Depan Kakao yang Lebih Berkelanjutan

Seiring dengan komitmen Mars dalam riset kakao dan pengembangan rantai pasok yang lebih berkelanjutan, keberhasilan jangka panjang industri kakao di Indonesia juga bergantung pada kolaborasi yang erat antara semua pemangku kepentingan, khususnya pemerintah. Jeffrey menambahkan, “dengan membangun pemahaman bersama tentang tantangan dan peluang di industri kakao, serta menciptakan lingkungan pendukung yang memadai bagi petani, kita dapat memperkuat sektor kakao di Indonesia.”

Dalam kesempatan yang sama, Kalpesh Parmar, General Manager, Mars Wrigley Asia menyampaikan, “Indonesia terus menjadi pilar utama dalam strategi pertumbuhan kami di Asia, dan performa kuat yang kami lihat di sini menjadi bukti dari pendekatan local-first kami—yakni pendekatan yang berakar pada obsesi terhadap konsumen, relevansi budaya, dan kemitraan jangka panjang dengan komunitas.” “Di seluruh kawasan, kami fokus pada pertumbuhan berkelanjutan melalui inovasi, penguatan jalur distribusi dan kemitraan dagang, serta investasi dalam kapabilitas yang mempererat hubungan kami dengan konsumen. Investasi berkelanjutan kami dalam riset kakao dan pemberdayaan petani di Indonesia mencerminkan komitmen kami tidak hanya untuk mengembangkan bisnis cokelat, tetapi juga memberikan kontribusi yang berarti bagi komunitas tempat kami beroperasi,” imbuh Kalpesh.

Rantai pasok kakao yang lebih tangguh sangat penting bagi Mars, industri secara keseluruhan, dan bagi kesejahteraan petani kakao. Dengan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan produksi kakao, Mars berupaya menciptakan ekosistem kakao yang modern, inklusif, dan berkelanjutan, di mana semua orang diberdayakan untuk berkembang.

#Kakao Mars #PT Mars #Cocoa