BANTAENG – Pelayanan kesehatan di Kabupaten Bantaeng semakin lengkap. Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin meresmikan Unit Dialisis atau layanan cuci darah milik RSUD Prof. DR. M. Anwar Makkatutu, Senin, 16 April 2025.
Bupati yang akrab disapa Uji Nurdin ini memberikan apresiasi tinggi kepada manajemen RSUD atas inovasi layanan kesehatan tersebut. Terlebih, layanan dialisis ini telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, sehingga bisa diakses lebih mudah oleh masyarakat.
“Ini momen bersejarah. Warga Bantaeng tak perlu lagi ke Makassar hanya untuk cuci darah. Ini sangat membantu, terutama bagi masyarakat kurang mampu,” kata Uji Nurdin.
Baca Juga : Terima Keluhan Petani, Bupati Bantaeng Nurdin Siap Evaluasi Pengecer Pupuk
Ia menyebutkan, saat ini baru tersedia empat unit alat cuci darah yang beroperasi. Namun ia menegaskan, Pemkab Bantaeng akan terus mendukung penambahan unit agar tidak ada lagi pasien yang harus menunggu antrean panjang.
“Kita harap ke depan jumlah alat bisa ditambah menjadi delapan unit. Tujuannya agar pelayanan lebih maksimal dan pasien tidak lagi masuk daftar tunggu,” jelas bupati termuda di Sulsel ini.
Direktur RSUD Prof. DR. M. Anwar Makkatutu, dr. Sultan, M.Kes, mengungkapkan bahwa saat ini empat unit dialisis telah melayani 25 pasien. Terdiri dari 15 warga Bantaeng dan 10 pasien dari Jeneponto.
Baca Juga : Siap Swasembada Pangan, Bupati Bantaeng Dukung Optimasi Sistem Pengairan Pertanian
“Warga dari daerah tetangga juga terbantu. Mereka tak perlu lagi keluar biaya tambahan untuk transportasi dan penginapan karena tak perlu lagi ke Makassar,” ungkap dr. Sultan.
Selain layanan dialisis, RSUD Bantaeng juga telah memiliki Unit Kemoterapi yang sudah dioperasikan sejak akhir 2024. Unit ini menjadi satu-satunya layanan kemoterapi di wilayah selatan Sulawesi Selatan.
“Layanan kemoterapi ini sangat penting untuk pasien kanker yang memerlukan perawatan berkelanjutan. Ini bukti keseriusan kami dalam menghadirkan layanan kesehatan yang lengkap di daerah,” pungkasnya.