Jumat, 08 Maret 2024 18:10

Staf Ahli Kemenko Polhukam: PT Vale Tolok Ukur Pertambangan Berkelanjutan

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Staf Ahli Bidang Ketahanan Nasional Kemenko Polhukam, Marsda TNI Oka Prawira (kanan), bersama COO PT Vale Indonesia, Abu Ashar. (Foto: PT Vale Indonesia)
Staf Ahli Bidang Ketahanan Nasional Kemenko Polhukam, Marsda TNI Oka Prawira (kanan), bersama COO PT Vale Indonesia, Abu Ashar. (Foto: PT Vale Indonesia)

Staf Ahli Kemenko Polhukam memuji PT Vale sebagai tolok ukur pertambangan berkelanjutan dalam kunjungan ke area operasi perusahaan di Blok Sorowako. Menerima penjelasan mengenai praktik pertambangan berkelanjutan, rombongan menyatakan apresiasi atas komitmen PT Vale dalam mengelola pertambangan dengan memprioritaskan kepentingan lingkungan dan masyarakat.

RAKYATKU.COM, SOROWAKO - Rombongan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) kunjungi area operasi PT Vale Indonesia di Blok Sorowako, Luwu Timur, Sulsel, Rabu (6/3/2024).

Kemenko Polhukam diwakili Staf Ahli Bidang Ketahanan Nasional, Marsda TNI Oka Prawira, Staf Ahli Kedaulatan Wilayah dan Kemaritiman, Laksada TNI Abdul Rivai Ras, serta Staf Ahli Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Asmarni.

Dalam kunjungan itu, rombongan menerima penjelasan mengenai praktik pertambangan berkelanjutan yang dijalankan PT Vale. Marsda TNI Oka Prawira pun mengapresiasi komitmen PT Vale dalam mengelola pertambangan dengan menerapkan prinsip berkelanjutan. Dia menilai PT Vale dapat menjadi benchmark atau tolok ukur bagi perusahaan tambang lainnya.

Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024

Komitmen PT Vale terhadap hilirisasi telah dipadukan dengan praktik keberlanjutan yang diwujudkan perseroan dalam operasionalnya. Pada tiap kesempatan, PT Vale selalu mengampanyekan komitmen terhadap pertambangan berkelanjutan yang berpihak terhadap lingkungan dan masyarakat.

"Pak Presiden (Joko Widodo) telah melakukan kunjungan ke sini dan melihat langsung praktik pertambangan PT Vale yang berpihak pada kepentingan masyarakat dan lingkungan. Ini berpotensi untuk ditularkan kepada perusahaan lain. PT Vale dapat menjadi benchmark untuk perusahaan lainnya," ujar Marsda TNI Oka Prawira saat memberikan sambutan ramah-tamah di Taman Antar Bangsa (TAB), Sorowako.

Selain untuk melihat langsung praktik pertambangan yang diterapkan PT Vale, khususnya terkait penguatan ekonomi dan ketahanan ekonomi masyarakat, kunjungan ini juga dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai praktik tata kelola di daerah khususnya dari aspek pertambangan.

Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29

"Pada intinya, kami ingin memastikan bahwa regulasi yang ada di pusat telah disinkronkan di daerah, serta memastikan bahwa program yang telah dicanangkan pemerintah pusat telah didukung oleh forkopimda. Salah satu hal yang juga penting adalah memastikan masyarakat sekitar area operasi hidup tenteram, jauh dari konflik sosial, sehingga kesejahteraan masyarakat tercapai. Jangan sampai sumber daya alam melimpah, namun terjadi kepincangan ekonomi di masyarakat," jelasnya.

Marsda Oka Prawira juga menyinggung pentingnya hilirisasi yang didukung bonus demografi yang akan terjadi pada 2030 sampai 2040.

"Pengalaman dari negara Thailand yang telah melewati bonus demografi pada 2010. Setelah melewati itu, mereka terjebak pada middle income trap, mengakibatkan Thailand tidak berkembang menjadi negara maju. Kita belajar dari kejadian tersebut, dengan menjadikan hilirisasi sebagai langkah untuk mengoptimalkan bonus demografi. Hilirisasi adalah program strategis yang harus dipahami setiap pimpinan, baik dari perusahaan maupun pemerintah terkait," bebernya.

Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero

Pada kesempatan ini, COO PT Vale, Abu Ashar, memaparkan secara singkat sejarah operasi PT Vale di Luwu Timur. Katanya, sejak awal PT Vale melakukan penambangan dengan konsep ramah lingkungan.

Praktik ini didukung tiga PLTA, yakni PLTA Larona, Balambano, dan Karebbe. Ketiga PLTA ini berkapasitas 365 megawatt, 10,7 megawatt disalurkan ke masyarakat melalui PLN, selebihnya memasok kebutuhan listrik pabrik.

"Selain itu, salah satu konsep pertambangan ramah lingkungan yang kami lakukan selama ini adalah reklamasi. Setelah melakukan penambangan, kami langsung melakukan reklamasi lahan bekas tambang," ujar Abu.

Baca Juga : Kementerian ESDM Jadikan PT Vale IGP Pomalaa Teladan Praktik Pertambangan Berkelanjutan

Reklamasi dan rehabilitasi tidak hanya dilakukan di area konsesi, tetapi perseroan juga melakukan rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) di luar area konsesi. Di Sulsel, rehabilitasi dilakukan di 14 kabupaten dengan luas lahan 10.000 hektare, selain itu rehabilitasi juga dilakukan di 3 kabupaten di Jawa Barat pada lahan seluas lebih dari 400 hektare.

"Hal ini sejalan dengan salah satu nilai perseroan, yaitu menghargai bumi dan masyarakat," ungakpnya.

Penerapan good mining practices di PT Vale telah mendapatkan pengakuan dari Kementerian ESDM melalui tiga penghargaan Good Mining Practice (GMP) Award 2023 yang diraih perseroan.

Baca Juga : PT Vale Adopsi Diesel Terbarukan HVO, Kurangi Emisi Karbon hingga 70%

"Dari lima aspek penghargaan, kami meraih tiga trofi terbaik. Penghargaan ini kami jadikan sebagai motivasi menjadi lebih baik lagi ke depan, menjadi referensi perusahaan pertambangan di Indonesia. Bahkan sudah ada beberapa perusahaan telah datang untuk belajar, utamanya setelah Pak Presiden dan Pak Luhut menjadikan kami sebagai percontohan pertambangan yang baik," tuturnya.

#PT Vale Indonesia