Rabu, 07 Februari 2024 10:30

TP PKK Sulsel Dorong Diversifikasi Pangan, Sukun Alternatif Pengganti Nasi

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pj Ketua TP PKK Sulsel, Sofha Marwah Bahtiar (kanan), saat berkunjung ke Bangsal Pascapanen dan Pengolahan Komoditas Hortikultura yang dikelola Kelompok Tani Mawar di Desa Jompie, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone, Selasa (6/7/2024). (Foto: Pemprov Sulsel)
Pj Ketua TP PKK Sulsel, Sofha Marwah Bahtiar (kanan), saat berkunjung ke Bangsal Pascapanen dan Pengolahan Komoditas Hortikultura yang dikelola Kelompok Tani Mawar di Desa Jompie, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone, Selasa (6/7/2024). (Foto: Pemprov Sulsel)

TP PKK Sulsel menggalakkan diversifikasi pangan dengan mempromosikan sukun sebagai alternatif pengganti nasi. Langkah ini demi meningkatkan kesadaran akan pilihan makanan yang lebih sehat dan beragam di masyarakat.

RAKYATKU.COM, BONE - TP PKK Sulsel tengah gencar-gencarnya menyosialisasikan diversifikasi pangan. Pj Ketua TP PKK Sulsel, Sofha Marwah Bahtiar, menyebut sukun bisa menjadi salah satu alternatif pengganti nasi.

"Kami di PKK sedang gencar-gencarnya menyosialisasikan diversifikasi pangan dan sukun tentu saja bisa menjadi salah satu alternatif," kata Sofha Marwah saat berkunjung ke Bangsal Pascapanen dan Pengolahan Komoditas Hortikultura yang dikelola Kelompok Tani Mawar di Desa Jompie, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone, Selasa (6/7/2024).

Diketahui, sukun merupakan tanaman buah potensial di Indonesia yang tinggi karbohidrat dan dapat digunakan sebagai alternatif pengganti nasi. Selain itu, kandungan nutrisi seperti vitamin, mineral, hingga serat sangat baik untuk kesehatan.

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

Di tempat ini, sukun diolah menjadi tepung dan keripik. Sofha Marwah mengapresiasi kreativitas para anggota kelompok tani yang semuanya adalah perempuan. Dia berharap apa yang telah dilakukan bisa dikembangkan dalam bisnis lebih besar.

"Luar biasa sekali. Kalau dikembangkan tentu akan menambah lagi pendapatan ibu-ibu yang ada di sini. Apalagi, sukun ini sekarang sudah jadi oleh-oleh dan Pak Pj Gubernur (Bahtiar Baharuddin) juga sedang menggencarkan budi daya sukun ini," ungkapnya.

Kepala Desa Jompie, Aulia, mengatakan tepung maupun keripik sukun masih diproduksi secara terbatas. Khusus keripik sukun belum masuk ke supermarket dan masih menyasar sekolah-sekolah. Namun, secara kemasan sudah standar supermarket.

Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik

"Masih terbatas, tapi sudah dijual ke sekolah-sekolah," kata Aulia.

Turut hadir mendampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Sulsel, Imran Jausy.

#Pemprov Sulsel #TP PKK Sulsel