RAKYATKU.COM, BARRU - PLN Indonesia Power (PLN IP) sukses memanfaatkan 100 persen biomassa sebagai bahan bakar pengganti batu bara di empat unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Setelah berhasil diimplementasikan di Sintang, Sanggau, dan Tanjung Balai Karimun, PLN IP kembali sukses melakukan uji coba di PLTU Barru dengan menggunakan woodpellet.
Langkah ini merupakan bagian dari inovasi dan komitmen korporasi dalam mengurangi emisi karbon di Indonesia.
Baca Juga : Perjalanan 11 Tahun PLTU Barru, Raih Kinerja Platinum Hingga Anugerah Proper Hijau
Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra, menyatakan langkah ini merupakan dukungan terhadap upaya holding dalam memimpin transisi energi di Indonesia.
"Cofiring Biomass ini merupakan bentuk konsistensi PLN IP untuk mendukung PLN dalam memimpin transisi energi di Indonesia. Setelah PLTU Sintang, Sanggau, dan Tanjung Balai Karimun, kini kami kembali sukses uji coba di PLTU Barru dengan woodpellet," ungkap Edwin dalam keterangannya, Sabtu (3/2/2024).
Hasil uji coba dan performance test cofiring biomass 100 persen di PLTU Barru menunjukkan nilai kalori woodpellet cukup tinggi, mencapai 3.900--4.000 kcal/kg.
Baca Juga : Debu Batu Bara PLTU Barru Cemari Lingkungan, Warga: Kami Menderita
PLTU Barru juga menjadi PLTU Circulating Fluidized Bed (CFB) pertama yang berhasil menerapkan 100 persen biomass cofiring.
PLTU CFB ini menggunakan metode pembakaran lapisan bahan bakar padat dan pasir yang terfluididasi, menjadi langkah signifikan dalam upaya memperbesar penggunaan sumber energi terbarukan di Indonesia.