Rabu, 15 November 2023 07:54

CEO PT Vale Bahas Pentingnya Dekarbonisasi Pertambangan Berkelanjutan di Media Internasional

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Chief Executive Officer (CEO) PT Vale Indonesia, Febriany Eddy. (Foto: PT Vale Indonesia)
Chief Executive Officer (CEO) PT Vale Indonesia, Febriany Eddy. (Foto: PT Vale Indonesia)

CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy, membahas pentingnya dekarbonisasi dalam pertambangan berkelanjutan dalam wawancara eksklusif dengan CNBC Asia Sustainable Future. Dalam sesi tersebut, Febriany menekankan komitmen PT Vale terhadap penurunan emisi karbon dengan meraih pengakuan nasional dan internasional untuk praktik pertambangan berkelanjutan.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Chief Executive Officer (CEO) PT Vale Indonesia, Febriany Eddy, menjadi narasumber pada wawancara khusus CNBC Asia Sustainable Future bertajuk Addressing Deforestation Risks with Sustainable Mining, Jumat (3/11/2023).

Febriany diwawancarai koresponden senior, Sri Jegarajah, yang berbasis di Singapura, dan kontributor, Amanda Drury, yang berbasis di Australia.

Sesi wawancara mengulas bagaimana PT Vale mengatasi perubahan iklim melalui kontribusi praktik pertambangan berkelanjutan. Febriany memulai dengan menjawab pertanyaan mengenai seberapa mungkin pertambangan berperan dalam dekarbonisasi. "Ya, harus bisa. Pertambangan harus bisa berperan dalam upaya dekarbonisasi," ungkap Febri, sapaan akrabnya, mengawali pernyataannya.

Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Gelar Halalbihalal, Perkuat Silaturahmi Pemangku Kebijakan Lokal

Menurutnya, proses menurunkan emisi karbon atau dekarbonisasi sangatlah esensial bagi perusahaan. Selain komitmen yang diungkap pada berbagai kesempatan, PT Vale juga memiliki peta jalan yang konkret untuk mencapai zero net emission pada 2050.

"Kami menyadari, produk kami, yakni nikel, berperan signifikan untuk upaya dekarbonisasi, baik di bidang transportasi maupun energi. Oleh karena itu, proses kami menambang dan mengolah nikel juga harus rendah karbon," jelasnya.

Penerima titel Forbes Asia's Power Businesswomen 2022 ini melanjutkan, komitmen untuk pertambangan nikel rendah karbon telah terbukti dengan kehadiran tiga unit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), yang 100 persen mendukung aktivitas di pabrik pengolahan PT Vale.

Baca Juga : Wabup Apresiasi Kontribusi PT Vale Besar Kembangkan SDM Luwu Timur

“Kami mengoperasikan tiga PLTA, pertama pada 1979, 1999, 2011. Ketiga PLTA ini menjadikan pabrik pengolahan nikel kami sebagai pabrik dengan intensitas karbon terendah di Indonesia. Dan pada jajaran produsen nikel saprolite sedunia, pabrik kami yang paling rendah karbon,” tutur Febri.

Ketiga PLTA yang dimaksudkan, yakni PLTA Balambano, PLTA Larona, dan PLTA Karebbe berlokasi di Luwu Timur.

Kesempatan eksklusif untuk mewawancarai Febri ini terkait rekam jejak PT Vale dalam mengusung praktik sustainable mining atau pertambangan berkelanjutan. Secara nasional, PT Vale telah memiliki pondasi dan pengakuan yang kuat dari pemangku kepentingan. Pada 2023, PT Vale merupakan peraih sertifikat dan tiga trofi Terbaik Aditama penghargaan tertinggi dari Kementerian ESDM untuk perusahaan tambang.

Baca Juga : Resmikan Jalan Layang Terpanjang di Lutim, Bupati: Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Pada 20 Oktober, PT Vale juga mendapat Anugerah Dewan Energi Nasional (DEN) kategori Perusahaan Swasta Pelopor Transisi Energi Sektor Pertambangan.

#PT Vale Indonesia #Febriany Eddy