Selasa, 17 Oktober 2023 08:47

Pemprov Sulsel Gelar Gerakan Pangan Murah di 36 Titik di 24 Kabupaten/Kota

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin (tengah), meninjau Gerakan Pangan Murah yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone, di Lapangan Merdeka Watampone, Ahad (8/10/2023). (Foto: Pemprov Sulsel)
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin (tengah), meninjau Gerakan Pangan Murah yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone, di Lapangan Merdeka Watampone, Ahad (8/10/2023). (Foto: Pemprov Sulsel)

Pemprov Sulsel menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di 36 titik yang tersebar di 24 kabupaten/kota sebagai langkah menjaga stabilitas pasokan harga pangan, mengendalikan inflasi, serta meringankan beban masyarakat dengan menyediakan pangan murah dan berkualitas.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, mengikuti peluncuran Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak se-Indonesia dalam rangka Hari Pangan Sedunia secara virtual dari Baruga Lounge Kantor Gubernur Sulsel, Senin (16/10/2023). Di Sulsel, GPM dilaksanakan di 36 titik di 24 kabupaten/kota.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, dalam arahannya mengatakan sesuai perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi), pihaknya berfokus membantu menstabilkan harga pangan di semua daerah. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan inflasi.

Dengan mengacu data ketersediaan pangan dalam negeri dari Badan Pusat Statistik (BPS), kata Tito, pihaknya mengetahui langsung daerah yang surplus dan defisit pangan serta kondisi pangan di setiap pasar.

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

"Oleh karena itu, Satuan Tugas (Satgas) Pangan di setiap daerah harus turun cek stok atau kondisi pangan setiap hari di pasar-pasar, terutama sembilan bahan pokok, sekarang jadi 12,” kata Tito.

Jika terdapat kenaikan harga, Tito meminta dilakukan pengecekan agar segera dapat dilakukan intervensi. "Soal kenaikan harga, apakah suplai yang kurang atau distribusinya yang macet, sehingga kami dapat menekan inflasi," ujarnya.

Sementara, Plt. Menteri Pertanian (Mentan) yang juga Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan setiap daerah memiliki tanggung jawab yang sama dalam menghadirkan kecukupan beras. Oleh karena itu, ia berjanji akan memberikan hadiah khusus bagi daerah yang mampu memproduksi beras dengan tinggi.

Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik

Arief berharap cara tersebut dapat membuat produksi pangan cukup untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.

Pj Gubernur Bahtiar usai peluncuran GPM serentak se-Indonesia mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menggelar GPM di 36 titik yang tersebar di 24 kabupaten/kota. Langkah ini sebagai upaya menjaga stabilitasi pasokan harga pangan dan meringankan beban masyarakat dengan menghadirkan pangan murah dan berkualitas.

Ia mengungkapkan kondisi inflasi di Sulsel cukup terkendali. Berdasarkan data perkembangan inflasi, Sulsel pada Agustus yang berada di angka 3,53 (M to M), sedangkan pada September berada di angka 2,33 (M to M) atau selisih 1,0.

Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan

Menekan angka inflasi, Bahtiar telah mengeluarkan sejumlah kebijakan. Salah satunya, Gerakan Menanam 10 Pohon Cabai Setiap ASN. Diketahui, cabai merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi di Sulsel.

#Pemprov Sulsel #Bahtiar Baharuddin