Senin, 05 Juni 2023 12:04

Capai 43 Derajat Celsius, Jemaah Haji Harus Siapkan Diri Hadapi Suhu Panas Makkah

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi. (Foto: Kemenag)
Ilustrasi. (Foto: Kemenag)

Jemaah haji harus siap menghadapi suhu panas Makkah yang mencapai 43 derajat Celsius agar tetap sehat dan bugar saat pelaksanaan haji. Menurut Dr. Edy Supriatnya, Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia, jemaah perlu istirahat dan mengambil langkah pencegahan, seperti menggunakan payung, topi, semprotan wajah, dan minum air dengan oralit untuk menghindari dehidrasi.

RAKYATKU.COM, MAKKAH - Saat ini suhu di Makkah sedang sangat panas, mencapai 43 derajat Celsius. Kondisi ini menuntut jemaah haji untuk lebih memperhatikan kesehatan fisik agar tetap sehat dan bugar saat puncak pelaksanaan haji pada 8 Zulhijjah mendatang.

Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia, Dr. Edy Supriatnya, menjelaskan dalam pernyataannya bahwa banyak penyakit dan keluhan yang muncul akibat dehidrasi dalam cuaca ekstrem ini.

"Suhunya tinggi kelembapan rendah. Untuk antisipasi harapannya tetap sehari-hari mengkonsumsi makanan yang disediakan. Ada beberapa hal yang harus dilakukan jemaah agar tetap sehat dan segar menghadapi cuaca panas saat ini," kata Edy dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Senin (5/6/2023).

Baca Juga : Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Fitri 1445 H Jatuh pada 10 April 2024

Pertama, menurut Edy, jemaah haji yang sudah berada di Makkah sebelum umrah sebaiknya beristirahat terlebih dahulu. Kedua, ketika beraktivitas di luar hotel, mereka harus menggunakan payung, topi, dan semprotan wajah untuk mendinginkan kulit wajah.

"Gunakan juga kacamata hitam agar mata jemaah haji tidak kena terik matahari secara langsung. Kemudian minum air ditambah oralit. 200 ml per jam ditambah oralit 1 saset per hari untuk support agar tidak dehidrasi. Untuk jemaah haji lansia agar didampingi keluarga atau petugas jadi bisa membantu mengawasi aktivitasnya," bebernya.

Edy menambahkan bagi jemaah haji lanjut usia disarankan untuk melakukan aktivitas ibadah dengan pendampingan yang tepat.

Baca Juga : Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Syawal 1445 H 9 April 2024

"Kalau perlu didampingi sampai selesai ibadahnya terlebih jemaah yang menggunakan kursi roda. Kemudian jemaah haji lansia yang memiliki komorbid tetap minum obat yang rutin di minum dari Indonesia. Ini untuk membantu agar penyakit tidak kambuh di sini," ucapnya.

#kementerian agama #Haji 2023