RAKYATKU.COM, MAKKAH - Saat ini suhu di Makkah sedang sangat panas, mencapai 43 derajat Celsius. Kondisi ini menuntut jemaah haji untuk lebih memperhatikan kesehatan fisik agar tetap sehat dan bugar saat puncak pelaksanaan haji pada 8 Zulhijjah mendatang.
Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia, Dr. Edy Supriatnya, menjelaskan dalam pernyataannya bahwa banyak penyakit dan keluhan yang muncul akibat dehidrasi dalam cuaca ekstrem ini.
"Suhunya tinggi kelembapan rendah. Untuk antisipasi harapannya tetap sehari-hari mengkonsumsi makanan yang disediakan. Ada beberapa hal yang harus dilakukan jemaah agar tetap sehat dan segar menghadapi cuaca panas saat ini," kata Edy dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Senin (5/6/2023).
Baca Juga : Menteri Agama RI, Resmikan Wajo Sebagai Kota Wakaf di Indonesia
Pertama, menurut Edy, jemaah haji yang sudah berada di Makkah sebelum umrah sebaiknya beristirahat terlebih dahulu. Kedua, ketika beraktivitas di luar hotel, mereka harus menggunakan payung, topi, dan semprotan wajah untuk mendinginkan kulit wajah.
"Gunakan juga kacamata hitam agar mata jemaah haji tidak kena terik matahari secara langsung. Kemudian minum air ditambah oralit. 200 ml per jam ditambah oralit 1 saset per hari untuk support agar tidak dehidrasi. Untuk jemaah haji lansia agar didampingi keluarga atau petugas jadi bisa membantu mengawasi aktivitasnya," bebernya.
Edy menambahkan bagi jemaah haji lanjut usia disarankan untuk melakukan aktivitas ibadah dengan pendampingan yang tepat.
Baca Juga : Ini Penjelasan Kemenag Terkait Azan Magrib pada 5 September 2024
"Kalau perlu didampingi sampai selesai ibadahnya terlebih jemaah yang menggunakan kursi roda. Kemudian jemaah haji lansia yang memiliki komorbid tetap minum obat yang rutin di minum dari Indonesia. Ini untuk membantu agar penyakit tidak kambuh di sini," ucapnya.