RAKYATKU.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memprediksi jumlah korban tewas akibat gempa Turki-Suriah bisa mencapai lebih dari 20 ribu jiwa.
Anggota situasi darurat WHO untuk Eropa, Catherine Smallwood, mengatakan saat ini proses evakuasi masih berlangsung sehingga jumlah korban tewas bisa bertambah hingga delapan kali lipat dari yang terhitung saat ini.
Hingga Selasa (7/2/2022), gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,7 ini telah menewaskan 3.823 orang dengan rincian 2.379 orang meninggal dunia di Turki dan 1.444 orang di Suriah.
Baca Juga : WHO Akhiri Status Darurat Kesehatan Global Covid-19
"Ada potensi terus terjadi keruntuhan lebih lanjut sehingga kami melihat peningkatan (jumlah korban) delapan kali lipat dari jumlah awal," kata Smallwood kepada AFP.
"Kami selalu melihat hal yang sama dengan gempa bumi, sayangnya, laporan awal jumlah orang meninggal atau terluka akan meningkat cukup signifikan di pekan berikutnya," lanjutnya.
Survei Geologi Amerika Serikat (Unites States Geological Survey/ USGS) sebelumnya memprediksi korban tewas akibat gempa di Turki-Suriah bisa mencapai 10 ribu orang.
Baca Juga : Jumlah Korban Gempa Turki-Suriah Tembus 50.000 Orang
Menurut USGS, 47 persen peluang korban meninggal dunia tembus antara 100 dan 1.000 jiwa. Sementara, 20 persen lagi bisa menjangkau antara 10 ribu hingga 100 ribu jiwa.
Prediksi itu diambil berdasarkan sejarah gempa bumi di Turki. Perkiraan ini juga ditentukan berdasarkan populasi yang terdampak dan kerentanan struktur di zona gempa.
"Jumlah korban yang tinggi dan kerusakan hebat kemungkinan besar terjadi dan bencana itu kemungkinan besar meluas," demikian laporan USGS dikutip CNN.