RAKYATKU.COM, MAKASSAR-- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi Maluku dan Papua , menganugrahi 3 Kabupaten di Sulawesi Selatan yang menjadi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) terbaik untuk tahun 2022.
OJK Regional 6 selain menganugrahi 3 kabupaten di Sulsel juga mengukuhkan dan mewisuda UMKM berdaya saing Maju dan Go Internasional (UMKM Baji’na), Senin (19/12/2022), Mal Phipo jalan Tanjung Bunga, dalam program Unggulan TPKAD Award 2022.
Ke-3 Kabupaten yang dinilai berhasil tersebut untuk kategori Inovasi Fasilitas Akses Keuangan Kepada UMKM melalui alokasi APBD dalam bentuk subsidi bunga nol persen peningkatan klasterisasi UMKM tertinggi, serta Peningkatan Tabungan terbaik 2022 diberikan kepada kabupaten Luwu Utara, Kabuoaten Gowa dan Kabupaten Polewali Mandar.
Baca Juga : Kunjungi Pasar Lakessi, PJ Gubernur Sulsel Minta Pemkot Parepare bentuk TPAKD
Ketua Dewan Komisioner OJK, mahendra Siregar yang hadir dalam kesempatan tersebut mengapresiasi atas program TPAKD Sulsel dan Sulbar yang dinilai berhasil. Dirinya mengharapkan agar program yang baik tersebut bisa dilanjutkan ke tahun selanjutnya.
“OJK memiliki peran tidak hanya dalam mengatur dan mengawasi industri jasa keuangan, tetapi juga menjadi pelaku aktif dan membangun koordinasi dalam mendorong pertumbuhan dan pembangunan di daerah,” jelasnya.
OJk menurutnya, siap bersinergi dalam membangun ekosistem-ekosistem yang diperlukan mendorong UMKM terus tumbuh dan berperan optimal dam ekonomi peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia
Baca Juga : OJK Sulampua Gelar Fin Expo BIK 2023, Usung Tema Akses Keuangan Merata Keluarga Sejahtera
Kepala OJK Regional 6 Sulampua, Darwisman mengatakan masih banyak pelaku UMKM yang belum menyentuh layanan kredit perbankan. Hal ini terlihat dari data terakhir yang pihaknya himpun.
Dari sektor perkreditan perbankan, share kredit Sulsel menyentuh Rp135 Triliun. Sementara Kredit UMKM Sulsel, tercatat sebesar Rp53,84 triliun atau sebesar 39,99 persen. Secara year of years dari periode sebelumnya tumbuh sebesar 19,81 persen.
“Secara keseluruhan jumlah UMKM yang terdaftar sebanyak 2,1 juta. Sementara rekening kredit yang terdaftar hanya sekitar 924 ribu, artinya ada 1,2 juta yang tidak tersentuh,” ungkapnya.
Baca Juga : Dorong Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, OJK Siap Masuk ke Lorong Wisata
Dari sektor ekspor sendiri, Darwisman membeberkan saat ini penyaluran kredit ekspor berdasar sektor ekonomi didominasi oleh perdagangan besar dan eceran sebesar 64,10 persen. Lalu diikuti, industri pengolahan sebesar 21,33 persen, dan yang terendah ialah pertanian, perburuan, dan kehutanan sebesar 6,28 persen.