Jumat, 18 November 2022 22:03

Bulog: Pasokan Beras Aman Enam Bulan ke Depan

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Stok yang dikuasai Bulog saat ini sebanyak 625 ribu ton beras di dalam negeri. Selain itu, Bulog sudah melakukan kerja sama dengan mancanegara dengan menyimpan stok sebanyak 500 ribu ton beras yang berada di luar negeri.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, memastikan pasokan beras nasional yang dikuasai pemerintah berada dalam jumlah yang aman untuk enam bulan ke depan. Pasokan segera digelontorkan kapan saja melalui operasi pasar setiap hari sekaligus sebagai upaya mempertahankan stabilitas harga pangan.

"Masyarakat jangan khawatir, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga. Kami melakukan pemantauan secara terus-menerus di tengah situasi saat ini agar tetap terkendali," kata Budi dalam keterangan persnya, Jumat (18/11/2022).

Budi mengemukakan, hal itu berkaitan dengan munculnya isu mengenai ancaman kelangkaan pangan yang tidak berdasar. Pihaknya juga melakukan pemantauan intensif terkait harga beras.

Baca Juga : Kajari Wajo dan Bulog Gelar Gerakan Pangan Murah, Amran Mahmud: Upaya Tangani Inflasi

Terjadinya kenaikan harga beras, kata dia, dikarenakan beberapa faktor baik eksternal maupun internal dalam negeri, seperti anomali cuaca, kenaikan harga BBM, dan juga situasi dalam negeri yang memasuki musim tanam.

Budi menyampaikan, Operasi Pasar atau Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) dilakukan sepanjang tahun oleh Bulog. Instrumen tersebut terbukti efektif menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen.

"Sampai dengan pagi ini kami sudah menggelontorkan beras operasi pasar di seluruh Indonesia dengan jumlah total sebanyak hampir satu juta ton dan selanjutnya setiap hari kami akan gelontorkan terus sampai dengan panen raya berikutnya," terangnya.

Baca Juga : Strategi Ganjar-Mahfud Merevitalisasi Bulog Demi Kedaulatan Pangan

Fokus Bulog saat ini adalah mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat. Bulog akan melakukan hal tersebut secara maksimal demi kepentingan rakyat banyak, terlebih di tengah situasi seperti sekarang.

Budi juga menjelaskan jumlah stok yang dikuasai Bulog saat ini sebanyak 625 ribu ton beras di dalam negeri. Selain itu, Bulog sudah melakukan kerja sama dengan mancanegara dengan menyimpan stok sebanyak 500 ribu ton beras yang berada di luar negeri.

“Total stok yang kami punya sekarang sudah hampir 1,2 juta ton yang tersimpan di gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia ditambah stok beras hasil kerja sama di luar negeri. Stok beras di luar negeri ini bisa kapan saja kami tarik jika memang stok dalam negeri sudah habis. Intinya untuk stok beras tidak ada masalah,” tuturnya.

Baca Juga : Pengamat: Panen Raya Surplus Beras, Pastikan Pemasaran dan Bulog Maksimalkan Serap

Budi kemudian menjelaskan Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersediaan pangan ini. Selain memiliki jaringan infrastruktur kantor dan gudang yang tersebar hingga pelosok tanah air, Bulog sendiri juga sudah memiliki gudang retail modern sebagai pusat distribusi serta penjualan secara retail.

"Kami pastikan juga bahwa seluruh jaringan yang bekerjasama dengan Perum Bulog sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara offline maupun online, juga outlet-outlet binaan Perum Bulog, seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada," bebernya.

Bulog juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah guna menjaga harga beras di tingkat konsumen tetap stabil atau tidak mengalami lonjakan.

#bulog #pasokan beras