RAKYATKU.COM -- Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa tidak perlu menggunakan senjata nuklir untuk mengalahkan Ukraina.
"Dari sudut pandang militer, tidak perlu menggunakan senjata nuklir di Ukraina untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Tujuan utama senjata nuklir Rusia adalah untuk mencegah serangan nuklir," kata Shoigu dilansir dari Sky News, Selasa (16/8/2022).
Shoigu juga menuduh bahwa operasi militer Ukraina sedang direncanakan oleh AS dan Inggris, dan bahwa NATO telah meningkatkan penempatan pasukannya di Eropa timur dan tengah beberapa kali lipat.
Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia
Mengacu pada Perjanjian START Baru, pejabat Kremlin juga mengatakan bahwa pembicaraan untuk memperpanjang perjanjian itu adalah jalan dua arah, dan bahwa situasi di sekitar perjanjian pengendalian senjata nuklir AS-Rusia sulit.
"Perjanjian itu tetap berlaku hingga 2026," ujar Shoigu.
"Di pihak Rusia, kewajiban sedang dipenuhi, tingkat kapal induk dan hulu ledak yang dinyatakan dipertahankan dalam batas yang ditetapkan," sambungnya.
Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
Perjanjian itu, yang mulai berlaku pada 2011, membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dapat dikerahkan AS dan Rusia, dan pengerahan rudal dan pembom berbasis darat dan kapal selam untuk mengirimkannya.