Kamis, 04 Agustus 2022 20:40

Menko Perekonomian Pastikan Penanaman Sorgum Dilakukan Maksimal

Usman Pala
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Airlangga mengatakan, realisasi perkembangan sorgum pada bulan Juni 2022 mencapai 4.350 hektar yang tersebar di enam provinsi.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto memastikan pengerjaan penanaman sorgum di wilayah Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilakukan maksimal oleh jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian lainya.

Menurut Airlangga, penanaman sorgum merupakan arahan langsung Presiden Jokowi dalam rapat terbatas yang digelar Kamis (4/8/2022) di Istana Kepresidenan Jakarta.

Kata dia, total luas lahan yang akan digarap pada Tahun 2023 mencapai 150 ribu hektare. Luasan tersebut masih akan bertambah seluas 154 ribu hektare pada Tahun 2024 mendatang.

Baca Juga : Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran atas Solusi Cepat Bagi Petani

"Tentu luasan tersebut akan terus disiapkan oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian lainya," ujar Airlangga.

Airlangga mengatakan, realisasi perkembangan sorgum pada bulan Juni 2022 mencapai 4.350 hektar yang tersebar di enam provinsi.

Menuntutnya, perkembangan sorgum sangat bagus karena produksi yang dihasilkan mencapai 15.243 ton atau dengan produktivitas 3,6 ton/hektar.

Baca Juga : Halal Bihalal Kementerian Pertanian, Mentan Amran Bicara Cinta Membangun Pertanian Gemilang

"Sesuai arahan Bapak Presiden, pilot project ini harus diintegrasikan juga dengan peternakan sapi dan tentunya bisa juga dijadikan pakan ternak dan bio etanol. Dari segi sorgum sendiri sekarang harganya 3.500 dan dengan produksi sekitar 4 ton/hektar itu menghasilkan sekitar 12,5 juta, dimana biaya produksinya hanya 8,4 juta," katanya.

Untuk tahun ini, lanjut Airlangga, pemerintah menargetkan sasaran tanam 15 ribu hektar dengan pengembangannya mencapai 100 ribu hektar. Pengembangan sorgum penting dilakukan mengingat kebutuhan gandum terus terganggu akibat terjadinya perang Rusia-Ukraina.

"Kita monitor ada 9 negara yang melakukan pelanggaran gandum. Dengan demikian kita harus mengembangkan tanaman pengganti atau subsitusi dari gandum. Indonesia tentu punya beberapa alternatif selain sorgum, itu bisa juga dari tanaman sagu dan singkong," ujarnya.

Baca Juga : Kebut Optimalisasi Lahan, Kementan Gelar Tanam Padi Perdana di Kalimantan Tengah

Terkait hal ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan bahwa penanaman sorgum akan dilakukan secara cepat dan maksimal. Diantaranya dengan melakukan intervensi penggunaan alat mesin pertanian sebagai upaya bersama dalam mempercepat produksi.

"Alsintan sudah kami siapkan. Dan kita ingin sorgum menjadi subtitusi pengganti gandum," ucapnya.

#airlangga hartarto #Kementerian Pertanian #sorgum #Menko perekonomian #Syahrul Yasin Limpo