Minggu, 24 Juli 2022 18:23

Pekan Depan Kubu Nurdin Halid Akan Laporkan Taufan Pawe

Syukur Nutu
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Nurdin Halid dan Taufan Pawe
Nurdin Halid dan Taufan Pawe

"Laporan mungkin Senin atau Selasa. Tenggangnya sampai Kamis"

RAKYATKU.COM - Kubu Nurdin Halid memastikan akan membawa penyataan Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe ke proses hukum. Hal ini seperti disampaikan oleh tim hukum Nurdin Halid, Syahrir Cakkari pada Ahad 24 Juli 2022.

Ia menyebut pihaknya telah mengajukan somasi ke Taufan Pawe untuk menyelesikan persoalan secara kekeluargaan. Hanya saja Taufan Pawe disebut tidak memiliki itikad baik untuk menyelesaikannya secara persuasif.

Olehnya itu, pihak Nurdin Halid akan melaporkan secara resmi pada pekan depan antara hari Senin, Selasa, Rabu atau Kamis.

Baca Juga : Tim Hukum Golkar Sulsel Ikuti Bimtek Hukum Acara PHP yang Diselenggarakan MK

"Kami mendapatkan informasi (TP) akan menghadapi, tidak diselesaikan secara persuasif. Laporan mungkin Senin atau Selasa. Tenggangnya sampai Kamis," kata Cakkari kepada Rakyatku.com.

Dikatakan, somasi dilayangkan pihak NH karena menganggap tuduhan Taufan Pawe bahwa Nurdin Halid otaki mosi tidak percaya sangat tidak berdasar.

"Somasi untuk ingatkan, sebaiknya diselesaikan secara kekeluargaan. Kalo mau minta maaf, pak Nurdi siap memaafkan. Kan dalam hal ini pak NH yang dirugikan," sebutnya.

Baca Juga : Wakil Ketua I DPRD Wajo Hadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi dan Anggota Terpilih

"Tentu tuduhan itu tidak berdasar karena Pak Nurdin Halid tidak tahu persoalan itu. Inisiasi mosi tidak percaya lahir dalam pleno DPD I. Berkembang dalam pleno atas penilaian ketikmampuan pak Taufan Pawe memimpin golkar, muncullah mosi tidak percaya. Karena ketidakmampuan untuk melakukan pleno makanya diinisiasi oleh ketua harian," tambah Cakkari.

Cakkari juga menegaskan, NH tidak ada kaitannya dengan rapat pleno DPD I Golkar Sulsel.

"Nurdin Halid tidak ada di situ. Kan beliau pengurus DPP bukan DPD I. Tidak ada komunikasi. Itu fitnah yang tidak berdasar, mengara pada ujaran kebencian," katanya.

Baca Juga : Usai Hadiri Open House Airlangga, TP Minta Waspadai 'Makelar' Usungan Cakada Golkar dan Pimpinan Dewan

Pihaknya pun mengaku heran jika rapat pleno tersebut dianggap tidak sah.

"Jadi saya heran kalau dikatakan tidak sah karena yang hadir di situ adalah mereka yang di SK kan dan dilantik oleh DPP. Semua pengurus di undang. Saya juga terima undangan yang ditembuskan ke pak Taufan Pawe," bebernya.

Jika nantinya persoalan itu lanjut ke proses hukum, pihaknya berharap Taufan Pawe bisa membuktikan pernyataan yang telah disampaikan.

Baca Juga : Survei Terbaru Calon Gubernur Sulsel: Menteri Pertanian, Kabaharkam, Waketum Golkar Hingga Bupati Gowa Teratas

"Apakah pak Nurdin Halid hadir di Pleno memberikan masukan, menginisiasi, membiayai atau menandatangani, kan seperti itu yang disebut mengotaki. Jika bisa dibukti bagus sekali," sebut Cakkari.

Sebelumnya, Taufan mengatakan, pernyataannya menyebut Nurdin Halid otaki rapat pleno, ia sampaikan menjawab pertanyaan wartawan.

"Saya jujur katakan kejadian ini memang sumbernya dari Pak Nurdin Halid, bahkan ada kata otaki. Saya bilang ini off the record, tapi sudah keluar (ke publik) apa boleh buat," kata Taufan Pawe kepada wartawan di Kota Makassar pada Minggu (24/7/2022) pagi.

Baca Juga : Depan Airlangga, Taufan Pawe Tegaskan Golkar Sulsel All Out Menangkan Prabowo-Gibran

"Saya bukan orang munafik, saya bukan orang pengecut. Itu realitas hidup saya, saya akan hadapi apapun," tambahnya.

Taufan Pawe baru tiba dari Jakarta dan tidak berada di Makassar ketika dua kelompok terlibat ribut-ribut di Kantor DPD I Golkar Sulsel.

Taufan Pawe menilai rapat pleno kubu Kadir Halid tidak sah berdasarkan juklat nomor 4 tahun 2020. Menurutnya juklat itu mengatur secara jelas rapat pleno hanya bisa dipimpin ketua. Kedua rapat pleno agendanya harus jelas, harus tercantum dengan baik.

Baca Juga : Depan Airlangga, Taufan Pawe Tegaskan Golkar Sulsel All Out Menangkan Prabowo-Gibran

"Bahkan agenda tercantum dengan baik supaya persiapan pleno cukup. Undangan pleno kemarin itu hanya undangan pleno tidak ada agendanya. Saya dikonfirmasi pengurus, saya bilang itu tidak sah. Saya di Jakarta ada agenda tidak bisa hindari. Ada dari menteri," katanya.

Taufan Pawe menyebut rapat pleno pengurus DPD I yang dipimpin Ketua Harian, Kadir Halid punya rangkaian dengan sejumlah peristiwa sebelumnya.

"Sebenarnya Statement itu bersumber dari pertanyaan wartawan. Saya katakan kejadian sekarang ini adalah rangkaian kejadian yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lain. Terus pertanyaan selanjutnya bagaimana tanggapan saya dengan keadaan ini. Saya katakan kader Golkar yang baik tidak mungkin saling mencederai, tidak mungkin ambil langkah inkonstitusional," jelasnya.

Baca Juga : Depan Airlangga, Taufan Pawe Tegaskan Golkar Sulsel All Out Menangkan Prabowo-Gibran

Atas penyataanya tersebut, Taufan Pawe mengaku siap jika kubu Nurdin Halid melayangkan somasi kepadanya.

"Sekarang kalau bicara itu mau dipersoalkan, itu mau disomasi, dalam hukum ada namanya Notoir. Saya sudah siap dengan pembelaan. Tidak menutup kemungkinan saya punya kartu truf untuk membuktikan, tapi semuanya itu saya harus katakan kepada kita, saya lebih cinta Golkar. Saya tidak mau rusak Golkar, ini kata kuncinya," lanjut Taufan Pawe.

Taufan Pawe menegaskan siap membuktikan pernyataannya jika ada pihak yang keberatan.

Baca Juga : Depan Airlangga, Taufan Pawe Tegaskan Golkar Sulsel All Out Menangkan Prabowo-Gibran

"Kalau saya ada keberatan, itu otaknya si A saya bisa buktikan. Dalam teori hukum ada istilah kausalitas, sebab akibat. Kalau ada asap saya harus buktikan ada api. Insyaallah saya adalah kader Golkar, saya selalu menjaga harkat, martabat, dan marwah Golkar," jelasnya.

#Nurdin Halid #taufan pawe #golkar sulsel #dpd I #mosi tidak percaya #rapat pleno