Rabu, 29 Juni 2022 15:05

Harga Cabai Nasional Naik, Wajo Kerja Sama Bapanas Kirim Produksi ke Berbagai Daerah

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Bupati Wajo, Amran Mahmud (kiri), saat meninjau salah satu lahan pertanaman cabai di Kabupaten Wajo, beberapa waktu lalu.
Bupati Wajo, Amran Mahmud (kiri), saat meninjau salah satu lahan pertanaman cabai di Kabupaten Wajo, beberapa waktu lalu.

Sejak Mei sampai Juni ini, Wajo mengirim 162 ton cabai ke Jakarta, Surabaya, Sumatra, Papua, dan Kalimantan Timur. Sebanyak 18,2 ton yang telah dikirim di antaranya dikerjasamakan dengan Bapanas 16-27 Juni lalu.

RAKYATKU.COM, WAJO - Kenaikan harga cabai membawa angin segar untuk Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kini bekerja sama Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) untuk pemasaran cabai dari Wajo ke berbagai daerah di Indonesia.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Wajo, Ashar, mengungkapkan sejak 16 Juni 2022 lalu pihaknya sudah memfasilitasi pengiriman ke luar Sulawesi, seperti Jakarta, Surabaya, Sumatra, Papua, dan Kalimantan Timur.

"Jadi harga cabai dibeli dari petani sesuai dengan harga pasar yaitu Rp50.000-Rp60.000 per kilogrammya. Kemudian biaya transportasinya (logistik) menuju daerah tujuan ditanggung oleh Bapanas. Ini dilakukan dalam rangka stabilisasi harga khususnya di wilayah yang defisit," ucap Ashar, Rabu (29/6/2022).

Baca Juga : Propam Polda Lakukan Penegakan Ketertiban dan Disiplin di Polres Wajo

Berdasarkan data di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Wajo, realisasi tanaman cabai per 27 Juni 2022 di Wajo, yakni luas tanam 377 hektare dan luas panen 972 hektare dengan produksi 1,278 ton per hektare atau total produksi 1.244 ton.

"Dari jumlah produksi cabai tersebut, sejak bulan Mei sampai Juni ini, 162 ton sudah kita kirimkan ke Jakarta, Surabaya, Sumatra, Papua, dan Kalimantan Timur. Sebanyak 18,2 ton yang telah dikirim di antaranya dikerjasamakan dengan Bapanas sejak tanggal 16-27 Juni kemarin," beber Ashar.

Ashar menuturkan per 28 Juni 2022 kemarin, Bapanas meningkatkan permintaan cabainya untuk Wajo menjadi lima ton per hari. Jumlah itu harus disiapkan dan dikirim. Pihaknya pun mengajak masyarakat untuk bisa menjadikan tanaman cabai sebagai salah satu pilihan komoditas budi daya.

Baca Juga : Kasat Narkoba Polres Wajo Berganti, Kini Dijabat AKP Prawira Wardany

"Apalagi jika dikembangkan dengan konsep pertanian terpadu yang merupakan salah satu program prioritas Bapak Bupati (Amran Mahmud) dan Bapak Wakil Bupati (Amran). Kombinasi tanaman cabai bersama beberapa komoditas lainnya ini tentu akan meningkatkan produktivitas pertanian serta meningkatkan perekonomian masyarakat. Kita juga tidak perlu takut karena permintaan akan cabai terus meningkat," terang Ashar.

Dilansir dari Antara, Kepala Bapanas/NFA, Arief Prasetyo Adi, sebelumnya mengatakan Bapanas akan memfasilitasi pendistribusian cabai rawit merah dan bawang merah dari wilayah surplus ke wilayah defisit. Ini dilakukan sebagai sebagai upaya stabilisasi harga komoditas pangan, khususnya cabai rawit merah dan bawang merah.

Komoditas pangan cabai merah keriting mengalami kenaikan dengan rata-rata nasional Rp61.217 per kilogram, cabai rawit merah Rp78.250 per kilogram, dan bawang merah Rp45.122 per kilogram, bahkan komoditas cabai di harga eceran tembus Rp95.000 per kilogram hingga Rp100.000-an per kilogram.

Baca Juga : Sejumlah Perwira Masuki Purna Bakti, Kapolres Wajo Menyampaikan Apresiasi

Sumber cabai rawit merah yang harganya paling murah saat ini ada di Sulsel dengan harga di tingkat petani kisaran Rp50.000 - 55.000 per kilogram. Bapanas akan memfasilitasi distribusi logistik untuk suplai pasokan cabai dari petani atau gabungan kelompok tani (Gapoktan) asal Wajo ke pasar induk di Jakarta dan sekitarnya, antara lain Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Induk Tanah Tinggi, dan Pasar Induk Cibitung. (*)

Penulis : Abd Rasyid. MS
#pemkab wajo #Dinas Pertanian Wajo #Badan Pangan Nasional