RAKYATKU.COM - Pasukan Rusia menggempur Kota Severodonetsk, wilayah timur Ukraina, Selasa (14/6).
Kepala administrasi militer wilayah Luhansk, Serhiy Hayday, mengatakan pasukan Rusia menguasai sebagian besar kota. Diperkirakan sekitar 70 hingga 80 persen wilayah Severodonetsk.
Sebelumnya, kelompok separatis Republik Rakyat Luhansk (LPR) menyatakan keseluruhan Severodonetsk telah dikuasai pasukan Rusia. Namun, Hayday membantahnya.
Baca Juga : AS Kirim VAMPIRE ke Ukraina
"Itu tidak benar. Sebagian dari kota masih dikendalikan pasukan Ukraina. Jika mereka [pasukan Rusia] punya kendali penuh atas kota, tentara Rusia tak akan mati di sana," tegas Hayday, seperti dikutip dari CNN pada Senin (13/6).
Severodonetsk menjadi medan yang sengit antara pasukan Ukraina dan pasukan Rusia serta tentara bantuannya.
Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) bahkan mengakui pasukan mereka harus mundur menjauhi pusat Severodonetsk.
Baca Juga : Penembakan Massal Terjadi di Berbagai Kota AS, Lebih dari 12 Orang Tewas
Namun meski pasukan mundur, pejabat Ukraina menegaskan mereka tetap mempertahankan kendali atas soza industri Severodonestk.
Sebelumnya, kendaraan tak bisa melintas dan evakuasi terhambat karena tiga jembatan yang menghubungkan kota Severodonetsk dengan Lysychank hancur
Ia mengatakan jembatan itu menjadi salah satu rute mereka untuk memasok logistik.
Baca Juga : Presiden Ukraina Zelensky Akan Hadiri KTT G7 di Hiroshima
"Jembatan memungkinkan untuk membawa setidaknya beberapa kargo kemanusiaan, sesuatu yang berhubungan dengan cadangan. Saat ini tak mungkin menggunakan jembatan," kata Hayday.
Jembatan kedua dari tiga jembatan tersebut hancur selama akhir pekan. Kini, jembatan ketiga tak bisa dilalui kendaraan. Penghancuran jembatan memberi militer Rusia keuntungan lain, sebab jalur pasokan terputus. Ukraina pun kesulitan menyuplai logistik ke Severodonetsk.
Meski demikian, Hayday mengatakan masih ada kemungkinan perjalanan menuju Severodonetsk dan Lysychansk. Namun, ia tak memberi alasan lebih lanjut.
Baca Juga : Rusia Indikasikan Tarik Diri Dari Perjanjian Senjata Eropa
"Lysychanks sudah ditembaki dengan sangat kuat menggunakan kaliber berat. Mereka menghancurkan segalanya: baik markas kemanusiaan maupun rumah sakit," kata dia.
Hayday lalu berujar, "Tapi dari Lysychansk masih ada peluang mengevakuasi orang dan membawa barang-barang kemanusiaan setiap hari."
Sementara itu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan Severodonetsk menjadi episentrum peperangan di Donbas. Ia menegaskan nasib Dobas ditentukan pertempuran Rusia vs Ukraina di Severodonetsk.
Baca Juga : Kremlin Tuduh AS Terlibat dalam Dugaan Upaya Pembunuhan Putin
Sumber : CNN Indonesia