RAKYATKU.COM, LUWU TIMUR - PT Vale Indonesia Tbk. (PT Vale) melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) bersinergi bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur menggelar pelatihan usaha kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) herbal lanjutan yang digelar di Desa Baruga, Ahad (5/6/2022).
Salah seorang peserta pelatihan, Amina Pawe, mengaku baru mengetahui manfaat tanaman obat yang biasa tersedia di dapur untuk kesehatan setelah mengikuti pelatihan yang digelar PT Vale. “Ini menjadi pelajaran luar biasa karena kami dapat memahami bumbu dapur manfaat tanaman obat keluarga sesuai penyakit,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, selama mengikuti pelatihan UKBM herbal, pihaknya baru memproduksi jamu untuk dikonsumsi pribadi dan keluarga. Ke depan, jika kemampuan dan peluang sudah dimiliki, maka tidak menutup kemungkinannya untuk berbisnis jamu.
Baca Juga : PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024
Sementara itu, pelatih program herbal, dr. Rianti menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar mengenal, memahami, dan memanfaatkan tanaman obat untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Materi yang diberikan tentang pembuatan olahan jamu Dan tanaman obat kosmetik yang merupakan lanjutan dari materi herbal dasar.
“Pelatihan lanjutan ini lebih menekankan kepada pemanfaatan tanaman obat keluarga. Tetapi, sebelumnya peserta diberikan pengetahuan tentang khasiat dari macam-macam tanaman herbal dan manfaatnya. Kemudian dikaitkan dengan jenis-jenis penyakit yang dapat teratasi dengan tanaman herbal tersebut,” jelas Rianti.
Setelah memberikan pengetahuan dan pemanfaatan tamanan obat herbal, Rianti juga mengajak peserta untuk mempraktikkan cara meracik ramuan untuk berbagai macam penyakit, seperti diabetes, kolesterol, hingga ramuan untuk menurunkan berat badan.
Baca Juga : PT Vale Perkuat Komitmen Iklim lewat Kemitraan Produksi Nikel Net-Zero di COP29
Menurut Rianti, penanganan penyakit dengan metode obat herbal dapat menjadi alternatif pengobatan keluarga sebelum memutuskan untuk pergi ke layanan kesehatan umum dan mengonsumsi obat-obatan berbahan kimia. “Herbal ini bisa menjadi solusi sebelum mereka berobat ke rumah sakit. Jadi masyarakat dilatih untuk dapat mengatasi sendiri kesehatan diri dengan herbal, khususnya untuk kasus yang ringan dan bisa mereka kendalikan,” harap Rianti.
Ke depan Rianti berharap jika masyarakat sudah mampu mempraktikkan teori pemanfaatan tanaman obat herbal untuk kebutuhan diri sendiri dan melakukan budidaya herbal organik, maka bisa dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian keluarga yang berkelanjutan. Hal ini selaras dengan cita-cita PT Vale dalam mempersiapkan ekonomi Luwu Timur yang stabil pascatambang.
Senior Manager Social Development Program (SDP) PT Vale, Ardian Indra Putra, menuturkan masyarakat Luwu Timur harus mampu menjadi masyarakat yang mandiri dan berdaya saing. “Lewat program UKBM Herbal, masyarakat tidak hanya bisa memanfaatkan tanaman obat dan meminimalisir penggunaan obat kimia, tetapi juga diharapkan mampu melihat peluang bisnis untuk meningkatkan perekonomian keluarga dan menjaga stabilitas ekonomi Luwu Timur pascatambang,” tuturnya.
Baca Juga : Presiden Prabowo Saksi Kolaborasi USD1,4 Miliar PT Vale dan GEM Co. untuk Pabrik Nikel Net-Zero
Untuk diketahui, program UKBM herbal berlangsung sejak 2016 dan menjadi salah satu program unggulan PPM PT Vale. Melalui program ini, masyarakat diberikan pengetahuan mengenai ekologi tanah, herbal dasar, jenis penyakit hingga penanganannya dengan tanaman herbal, pengolahan hasil tanaman berkhasiat obat (tobat), kewirausahaan, hingga keterampilan pijat refleksi dan tradisional serta hipnoterapi. Hingga kini total warga yang mengikuti program tersebut mencapai 323 orang, terdiri 299 perempuan dan 24 laki-laki. (*)