RAKYATKU.COM -- Indonesia mengutuk keras pernyataan seorang pejabat tinggi di partai yang berkuasa di India yang dinilai menghina Islam dan Nabi Muhammad saw.
Pernyataan tegas disampaikan Kementerian Luar Negeri RI melalui twitternya. "Indonesia mengutuk keras pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad SAW oleh dua politisi India," kata Kemlu dikutip Rakyatku.com dari Twitternya, Selasa (7/6/2022).
"Pesan ini telah disampaikan kepada Duta Besar India di Jakarta," sambung pernyataan itu.
Baca Juga : Beredar Film Animasi Diduga Hina Nabi Muhammad SAW, MUI Minta Aparat Tindak Tegas
Dikutip dari Sputnik News pernyataan kontroversial yang dikeluarkan Juru Bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di India Nupur Sharma yang dianggap menghina Nabi Muhammad dan islam itu dilakukan pada saat diskusi di Times Now pada 26 Mei 2022.
Nupur Sharma mengatakan Nabi Muhammad menikahi seorang gadis berusia enam tahun dan kemudian berhubungan dengannya pada usia sembilan tahun. Dia juga dilaporkan mengolok-olok Al-Qur'an.
Pernyataan itu memicu kecaman dari beberapa negara-negara Muslim, seperti Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya serta lembaga-lembaga Muslim.
Baca Juga : Pengakuan Korban Selamat Tabrakan Kereta di India: Saya Lihat Orang Kehilangan Tangan, Kehilangan Kaki
Dilansir dari Arab News Kementerian luar negeri Kerajaan Arab Saudi mengutuk pernyataan itu dan menegaskan kembali posisi Arab Saudi yang menyerukan penghormatan terhadap kepercayaan dan agama.
Pakistan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya mengutuk atas pernyataan yang sangat menghina itu. "Pakistan sekali lagi menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera mengetahui situasi Islamofobia yang menyedihkan di India," katanya.
Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah memanggil duta besar India dan menuntut agar meminta maaf atas komentar "Islamofobia" itu.
Baca Juga : Terus Bertambah, Korban Tewas Tabrakan Kereta Api di India 233 Orang
Negara Kuwait juga memanggil duta besar India dan mengatakan telah menyerahkan duta besar nota protes di mana Kuwait menolak dan mencela pernyataan yang dibuat oleh pejabat BJP.
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang berbasis di Jeddah mengatakan pernyataan Sharma datang dalam konteks meningkatnya kebencian dan pelecehan terhadap Islam di India dan praktik sistematis terhadap Muslim.
Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk (GCC) juga mengeluarkan pernyataan yang mengecam pernyataan Sharma. Sekretaris Jenderal Nayef Falah M. Al Hajraf menegaskan penolakan kategorisnya terhadap prasangka semua nabi dan rasul serta kepribadian dan simbol agama, menekankan posisi yang menolak provokasi, menargetkan atau meremehkan keyakinan dan agama.
Baca Juga : Tabrakan Kereta Api di India, 207 Orang Tewas-900 Luka-Luka
Di Kairo, Mesir, Al-Azhar Al-Sharif mencela perilaku pejabat BJP itu sebagai aksi teroris nyata yang membantu mendorong seluruh dunia ke dalam krisis yang menghancurkan dan perang berdarah. Ia meminta komunitas dunia untuk dengan tegas menangkal ancaman semacam itu. (*)