RAKYATKU.COM - Pencarian penumpang Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi yang tenggelam di perairan Selat Makassar memasuki hari kedelapan, Sabtu (4/6/2022). Sebanyak lima orang masih dinyatakan hilang.
Catatan tim SAR gabungan, dari 50 manifes penumpang, 31 ditemukan selamat dan 4 meninggal dunia. Penemuan korban terbaru, Jumat (3/6/2022), setelah sebelumnya pada Kamis (2/6/2022) ditemukan dua jenazah. Sementara, korban meninggal pertama ditemukan pada Rabu (1/6/2022).
"Sekitar pukul 15.00 Wita telah ditemukan satu mayat mengambang/mengapung yang diduga korban kapal tenggelam KM Ladang Pertiwi," kata AKP Rusli, Kapolsek Liukang Kalmas, terkait jenazah yang ditemukan pada Jumat kemarin.
Baca Juga : Kepala BNPP Lakukan Kuker di Kantor BNPP Sulsel
Lokasi penemuan di sebelah utara perairan Pulau Pammantauang, Desa Pammas, Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkep.
AKP Rusli menjelaskan jenazah ditemukan warga bernama Alamsyah. Ia bersama empat orang rekannya hendak memancing di sekitar TKP menggunakan kapal jenis katinting.
"Melihat satu mayat manusia mengambang/mengapung yang sudah membengkak dan berbau busuk. Selanjutnya kembali ke Pulau Pammantauang untuk menginformasikan kepada masyarakat," bebernya.
Baca Juga : Pemkab Luwu Utara Hibahkan Lahan 3.600 Meter Persegi untuk Basarnas
Pukul 16.30 Wita masyarakat menggunakan kapal lokal KM Cahaya Baru berangkat menuju lokasi penemuan korban. Selanjutnya jenazah yang bagian kepala sudah hancur dievakuasi ke Pulau Pammantauang. Pukul 17.30 Wita jenazah tiba dam ditempatkan di Puskesmas Pammantauang.
Adapun ciri-ciri dari jenazah yakni menggunakan pakaian daster berwarna hijau dan di saku baju ditemukan lembaran uang tunai sejumlah Rp450.000.
Selain itu, sebuah KTP dengan identitas atas nama Hasni, warga Pulau Masalima, Desa Pammas. Jenazah telah diambil pihak keluarga untuk disemayamkan di rumah duka.
Baca Juga : Gelar Media Gathering Basarnas Sulsel Kenalkan Kepala Kantor Baru
Pencarian Diperpanjang
Operasi pencarian korban KM Ladang Pertiwi sesuai SOP Basarnas hanya maksimal dilakukan selama tujuh hari. Namun, atas segala pertimbangan operasi SAR diputuskan untuk diperpanjang hingga tiga hari pencarian.
"Kami akan perpanjang hingga tiga hari ke depan disebabkan karena banyak korban yang belum di temukan," kata Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi, Jumat (3/6/2022).
Baca Juga : Kado Spesial dari Presiden RI untuk Basarnas di HUT ke-51 Tahunnya
Selama proses pencarian dalam tiga hari ke depan pihaknya tidak menambah personel maupun alat untuk mencari korban. "Kekuatan personel sama. Untuk di lapangan kita beraksi semaksimal mungkin," tuturnya. (*)