RAKYATKU.COM - Data penerbangan dari kotak hitam yang ditemukan dari pesawat jet China Eastern Airlines yang jatuh pada Maret lalu menunjukkan seseorang di kokpit sengaja menjatuhkan pesawat.
Informasi tersebut dilansir harian Wall Street Journal, Selasa (17/5/2022), mengutip orang-orang yang mengetahui kesimpulan awal oleh para penyelidik Amerika Serikat (AS).
Seorang pejabat Barat mengatakan kepada Reuters bahwa fokusnya adalah pada tindakan kru setelah penyelidikan awal tidak menemukan indikasi kerusakan teknis.
Baca Juga : Tabrakan di Udara, Dua Jet Tempur Militer India Jatuh
Boeing, pembuat jet, menolak berkomentar dan mengajukan pertanyaan kepada regulator Cina. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) tidak segera berkomentar mengenai insiden ini.
Pada Maret lalu, jet Boeing 737-800, yang sedang dalam perjalanan dari Kunming ke Guangzhou, jatuh di pegunungan Guangxi, setelah menukik secara tiba-tiba dari ketinggian jelajah, menewaskan seluruh 123 penumpang dan 9 awak di dalamnya.
Kecelakaan itu adalah bencana penerbangan paling mematikan di wilayah Cina daratan dalam 28 tahun terakhir.
Baca Juga : Pesawat Lion Air Kecelakaan di Merauke, Sayap Patah
Pada pertengahan April, China Eastern Airlines kembali menggunakan pesawat 737-800. Dalam ringkasan laporan kecelakaan awal bulan lalu, regulator Cina tidak menunjukkan rekomendasi teknis pada pesawat 737-800, yang telah beroperasi sejak 1997 dengan catatan keselamatan yang kuat, menurut para ahli. (*)
Sumber: Reuters, VOA Indonesia