RAKYATKU.COM, -- Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) sebagai suatu ruang interaksi sosial yang terletak di antara ekonomi dan negara, yang terdiri dari lingkungan kekerabatan, lingkungan organisasi/asosiasi, gerakan sosial, dan bentuk-bentuk komunikasi publik serta mendorong dibukanya partisipasi bagi masyarakat dalam proses pelaksanaan kebijakan.
Untuk meningkatkan dan menguatkan kapasitas OMS yang ada di daerah, Direktur USAID DRG Walter Doetsch melakukan kunjungan di Sulawesi Selatan untuk diskusi dan berinteraksi langsung dengan OMS lokal utamanya mengenai isu-isu yang berkaitan dengan penguatan demokrasi dan pemerintah di tingkat lokal di Indonesia dan mengundang mitra utama diantaranya YASMIB Sulawesi, LEKRAC dan Anggota Simpul Belajar MABACA di Sekretariat LEKRAC, kabupaten Pangkep, Kamis 12 Meis 2022.
Dalam meningkatkan kapasitas dan keberlanjutan OMS di daerah maka perlu membangun relasi yang responsif terhadap kerja-kerja OMS.
Baca Juga : Temui Bupati Suardi Saleh, USAID MADANI Perkuat Kerja Sama dengan Pemkab Barru
Direktor YASMIB Sulawesi Rosniaty Azis selaku DPS menyampaikan, pada tahap tahun pertama menjalankan program MADANI YASMIB Sulawesi berupaya memperkuat kapasitas organisasi lain dengan pengetahuan yang di transfer dari teknikal asistensi yang dilakukan oleh MADANI pusat kemudian selain itu mengawal dan memperkuat LEKRAC untuk menjadi Lead Parnert (LP) di tahun kedua meskipun ini menajdi tugas yang berat.
“Di tahun pertama juga kami mengawal pembentukan Learning Forum (LF) yang ada beberapa organisasi lokal yang saat itu juga memperkuat mereka dalam berbagai isu khususnya yang di kawal oleh teman-teman yaitu KIBBL. Selain proses penguatan dari forum kami juga memperkuat proses advokasi, walaupun YASMIB sudah bekerja di Kabupaten Pangkep tapi untuk isu KIBBL kami berupaya bagaimana kami membawa ke isu strategis di level kabupaten,” kata Rosniaty Azis.
Selain itu, Program Manager LP Lekrac, Firdaus AR memaparkan progress kinerja sebagai LP, selama menjalankan program MADANI dilakukan isu tematik yaitu Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir (KIBBL) dan pembentukan Pokja Kolaboratif Desa Sehat sebagai proses keberlanjutan Pokja pasca program selesai.
Baca Juga : Temui Bupati Suardi Saleh, USAID MADANI Perkuat Kerja Sama dengan Pemkab Barru
“Progres dari apa yang dikerjakan selama ini dengan dilakukakannya isu tematik KIBBL, pembentukan Pokja Kolaboratif Desa Sehat dan wacana replikasi di wilayah kepulauan,” ungkapnya.
Menanggapi diskusi tersebut, Direktur USAID/DRG Walter Doetsch menyampaikan, setiap organisasi memiliki karakter yang berbeda-beda, USAID-MADANI tidak dapat mengajarkan caranya, tetapi berperan untuk menfasilitasi.
Untuk memilih pihak yang diajak bekerjasama perlu rencana strategis karena tidak semua pihak yang diajak membangun relasi adalah pihak yang responsif.
Baca Juga : Temui Bupati Suardi Saleh, USAID MADANI Perkuat Kerja Sama dengan Pemkab Barru
“Organisasi juga perlu terus menjaga kredibilitas, ketika organisasi dapat dipercaya, maka akan berhasil dan mendapat lebih banyak dukungan,” ucapnya.
Diakhir pertemuan bersama OMS lokal yang ada di pangkep Direktur USAID memberikan startegi agar OMS lokal tetap bertahan dan berkelanjutan dalam kinerja-kinerjanya.
“Dalam melakukan intervensi juga dapat fokus melakukan kemitraan. Organisasi juga perlu mengembangan kapasitas, jika tantangan dihadapi besar cukup dikerjakan secara bertahap,” pungkasnya. (*)