RAKYATKU.COM, -- Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan Staf Umum Ukraina dengan partisipasi langsung dari penasihat dari AS dan Inggris merencanakan provokasi untuk merebut Pulau Ular, tetapi digagalkan oleh pasukan Rusia.
"Sejak 7 Mei atas perintah langsung Vladimir Zelensky, staf umum Ukraina dengan partisipasi langsung dari penasihat dari AS dan Inggris telah merencanakan provokasi besar untuk merebut Pulau Ular. Karena langkah profesional oleh unit Angkatan Bersenjata Rusia Pasukan di pulau itu, provokasi Ukraina berhasil digagalkan. Musuh menderita kerugian besar," kata Konashenkov dilansir dari TASS Selasa (10/5/2022).
Menurutnya, selama dua hari terakhir rezim Kiev melakukan beberapa upaya putus asa untuk melakukan pendaratan udara dan amfibi di Pulau Ular, yang sangat penting untuk memastikan kontrol atas bagian barat laut Laut Hitam.
Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia
Konashenkov juga menyebut lebih dari 50 penyabot Ukraina dihancurkan dalam upaya untuk merebut Pulau Ular dan jasad 24 prajurit Ukraina tetap berada di pantai.
“Sebagai akibat dari provokasi bodoh (oleh Presiden Ukraina Vladimir) Zelensky hanya selama pendaratan dan upaya untuk membangun pijakan di pulau itu, lebih dari 50 penyabot Ukraina dihancurkan. Dua puluh empat mayat prajurit Ukraina yang terbunuh tetap berada di pantai Pulau Ular," tegas Konashenkov.
Konashenkov juga menyebut selama operasi untuk mengusir serangan di pulau itu, empat pesawat Ukraina jatuh di udara, termasuk tiga Su-24 dan satu Su-27, tiga helikopter Mi-8 dengan pasukan terjun payung dan satu helikopter Mi-24.
Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat