RAKYATKU.COM, -- Menteri luar negeri Rusia mengatakan apa yang disebut negara itu operasi militer khusus di Ukraina berkembang secara ketat sesuai rencana meskipun Barat mengklaim sebaliknya.
Berbicara kepada kantor berita China Xinhua, Sergei Lavrov mengatakan tujuannya pasti akan tercapai.
Sebelumnya seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan kampanye Rusia untuk menguasai wilayah Donbas setidaknya beberapa hari tertinggal dari yang mereka inginkan, dengan kemajuan lambat dan tidak merata.
Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia
Mengenai pembicaraan damai, meskipun tidak dilakukan tatap muka selama beberapa minggu, Lavrov mengatakan diskusi tentang rancangan perjanjian yang mungkin sedang dibahas setiap hari melalui konferensi video.
"Kami mendukung untuk melanjutkan negosiasi, meskipun tidak berjalan dengan baik," kata Lavrov dilansir dari BBC, Sabtu (30/4/2022).
Lavrov menuduh negara-negara AS dan NATO menganggap Ukraina sebagai alat untuk menahan Rusia, dan mengatakan mereka telah memaksa Kyiv untuk membuat pilihan palsu.
Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
"Jika AS dan NATO benar-benar tertarik untuk menyelesaikan krisis Ukraina, maka pertama-tama, mereka harus bangun dan berhenti memasok senjata dan amunisi kepada rezim Kyiv," ucap Lavrov.