RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Departemen Dakwah dan Al-Qur’an Pimpinan Pusat Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (PP Lidmi) menyelenggarakan kegiatan Ngabuburit Spesial Mahasiswa sesi 11, Senin (25/4/2022).
Sesi ini adalah pemaparan yang terakhir dari rangkaian acara Ngabuburit Spesial Mahasiswa yang dilaksanakan sejak awal Ramadan. Program ini sejak awal hadir untuk membahas peran mahasiswa dalam konteks bernegara dan berbangsa dengan dijiwai spirit Ramadan.
Pada sesi 11 ini, Lidmi mengusung tema Mahasiswa Harapan untuk Negeri dan dilaksanakan secara virtual. Hadir membawakan materi adalah Asrullah selaku Ketua Umum PP Lidmi periode 2022-2024.
Baca Juga : Ketua Umum Lidmi Dukung Aswanto Jadi Pj Gubernur Sulsel: Orang yang Tepat di Waktu yang Tepat
Dalam uraiannya, Asrullah mengungkapkan bahwa tema kali spektrumnya ada pada pemuda. Menurutnya, ada tiga hal besar yang merupakan tugas utama dari pemuda khususnya kaum intelektual (mahasiswa), yaitu intelektual yang baik, menjadi juru bicara dari bawah, dan memiliki integritas serta moralitas baik.
“Ini harus dicamkan. Sebagai seorang mahasiswa maka daya serap terhadap kapasitas intelektual dan adaptasi realitas adalah suatu keniscayaan untuk melakukan perbaikan terhadap kondisi yang dihadapi, termasuk hari ini,” ucapnya.
Menurut Asrullah, untuk menghadapi kondisi hari ini maka mahasiswa harus mampu menerjemahkan ilmu yang ia miliki kepada realitas yang ada.
Baca Juga : Ketua Lidmi Soroti Keputusan MK Perpanjang Masa Jabatan Pimpinan KPK
“Tantangan kita sekarang yaitu miskin ilmu. Dalam artian bukan karena ilmunya tidak ada, tetapi (mahasiswa) tidak mengaktivasi ilmu di dalam menyelesaikan persoalan sehingga lahirlah kecelakaan dalam mengambil keputusan. Kapasitas keilmuan seorang mahasiswa harus ditunjang dengan sense of crisis, perasaan memiliki terhadap kondisi yang ada. Kapasitas intelektual dan adaptasi terhadap realitas adalah keniscayaan yang inheren untuk melakukan perbaikan di tengah-tengah umat," ungkapnya.
Menurutnya, mahasiswa dengan gaya intelektualnya dan adaptasi realitasnya merupakan benteng penjaga nilai-nilai integritas dan moralitas yang belum terpengaruh oleh obsesi kekuasaan dan hiruk-piruk kehidupan pragmatis.
Selain itu, mahasiswa doktoral Universitas Hasanuddin (Unhas) ini menyebutkan bahwa mahasiswa juga merupakan penyambung ide dan pembawa berita dalam kerangka menjaga moralitas bangsa.
Baca Juga : Dialog Kebangsaan di Untad, Ketum PP Lidmi Tekankan Pentingnya Literasi Intelektual
“Mahasiswa adalah penyambung ide dan pembawa berita dari bawah ke atas dalam menjaga moral dan kekuatan integritas. Jika ingin melihat perubahan besar dalam suatu entitasnya yang sifatnya fundamen maka lihatlah pemuda. Kita adalah bagian dari masyarakat, tetapi kita telah ditopang dengan intelektualitas yang baik dan dididik dengan baik maka dari sinilah letaknya dan digantungkan dalam pundaknya harapan perbaikan untuk negeri,“ urainya.
Sebagai penutup, Asrullah menyampaikan bahwa jika mahasiswa mampu menjaga integritas dan moralitas sekaligus menjadi juru bicara kebaikan, maka hal tersebut akan melahirkan gelombang perubahan.
"Intelektual yang baik, menjadi juru bicara dari bawah, dan integritas serta moralitas yang baik dari mahasiswa akan mampu melahirkan gelombang perubahan yang besar. Teruslah bertahan dalam gelombang perjuangan yang besar. Karena semakin besar gelombang perjuangan dan istikamah di atas perjuangan itu, maka semakin besar hasil yang akan kita raih nantinya. Insyaallah," tuturnya. (*)