Sabtu, 23 April 2022 21:35

Pasukan Rusia Kuasai Gudang Senjata Ukraina di Kharkov

Usman Pala
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pasukan Rusia (Foto Reuters)
Pasukan Rusia (Foto Reuters)

Selain amunisi buatan Soviet, depot juga menyimpan ranjau dan peluru buatan Barat," tegas kementerian itu.

RAKYATKU.COM, -- Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pasukan teknik Rusia menguasai persenjataan tentara Ukraina dengan ribuan ton amunisi di Wilayah Kharkov.

"Selama operasi militer khusus mereka, pasukan teknik Rusia menguasai gudang senjata tentara Ukraina di area beberapa ratus hektar dengan depot berisi ribuan ton amunisi di Wilayah Kharkov," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan dilansir dari TASS, Sabtu (23/4/2022).

Kementerian Pertahanan Rusia juga menyebut Depot menyimpan, khususnya, amunisi untuk beberapa sistem peluncuran roket dengan hulu ledak cluster.

Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia

"Ini adalah amunisi yang digunakan pasukan Ukraina untuk membombardir pemukiman di daerah berpenduduk, yang terus-menerus membahayakan warga sipil," ucapnya.

Ia menambahkan bahwa depot juga berisi amunisi untuk senjata ringan, artileri tabung, persenjataan sistem pertahanan udara dan berbagai granat.

“Selain amunisi buatan Soviet, depot menyimpan ranjau dan peluru buatan Barat,” tegas kementerian itu.

Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada 24 Februari bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para kepala republik Donbass, dia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus di Ukraina.

Pemimpin Rusia itu menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina, menurutnya operasi itu ditujukan untuk denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia meyakinkan bahwa pasukan Rusia tidak menargetkan kota-kota Ukraina, tetapi terbatas pada operasi penyerangan dan melumpuhkan infrastruktur militer Ukraina. Tidak ada ancaman apapun terhadap penduduk sipil.

#Rusia #Ukraina