RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Aksi unjur rasa 11 April yang awalnya damai berujung bentrok di Makassar. Aksi unjuk rasa di beberapa titik ini dikawal oleh aparat keamanan.
"Tadi kita bersama ketahui ada aksi unjuk rasa serentak di seluru Indonesia. Di Sulsel isunya sama, terkait masalah penundaan, masalah jabatan presiden, masalah sembako, BBM kemudian masalah yang lain," kata Kapolda Sulsel, Irjen Nana Sujana, Senin malam.
Ia mengatakan, sejak awal pihaknya telah menyampaikan akan mengawal aspirasi mahasiswa. Hal ini yang membuat aksi unjuk rasa berjalan aman dan lancar hingga sore hari.
Baca Juga : Sambut Tahun Baru, Hotel Whiz Prime Sudirman Makassar Siapkan Paket Terjangkau
"Dari awal kami sampaikan akan melaksanakan pengamanan dan mengawal dengan baik, humanis dan persuasif. Dari mahasiswa pun sudah mengetahui. Dari awal sudah berjalan dengan tertib. Para mahasiswa melaksanakan aksi unjuk rasa di masing-masing kampus lalu ke fly over dan terakhir di DPRD," tambah mantan Kapolda Sulut tersebut.
Saat aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Sulsel, Nana mengatakan pihaknya telah melakukan kordinasi dengan DPRD. Massa aksi pun telah ditemui oleh anggota DPRD.
"Awalnya berjalan baik dan kami sudah kordinasi dengan DPRD untuk mediasi dan sudah diterima dengan baik," jelasnya.
Baca Juga : JEC-Orbita @ Makassar Luncurkan Layanan ReLEx® SMILE
Selanjutnya, ada kelompok yang menurut Irjen Nana bukan merupakan bagian dari kelompok mahasiswa. Kelompok yang dimaksud ini melempar ke arah gedung DPRD.
"Ketika menjelang buka puasa ada beberapa kelompok yang juga lakukan aksi tapi saya lihat itu bukan dari kelompok mahasiswa. Mereka langsung lempar DPRD. Kita biarkan. Anggota bersabar," katanya.
Nana menagatkan pihaknya sudah peringatkan untuk menghentikan pelemparan karena akan merusak. Terlebih DPRD kantor bersama, kantor pemerintah dan kantor masyarakat juga.
Baca Juga : Update Peringatan Dini BMKG: Makassar Masih Berpotensi Hujan Lebat
"Rupanya tidak digubris. Kemudian mau tidak mau kami lakukan pendorongan tetapi tetap sampaikan persuasif agar mereka tidak melempar. Karena tidak digubris terpaksa kami lakukan penembakan gas air mata, sekedar peringatan untuk mereka tatapi yang kami tuju adalah kelompok penyusup tadi," jelas Nana.
Dikatakan, aksi unjuk rasa tersebut seyogyanya hanya dilakuka oleh mahasiswa. Setelah berhasil mendorong mahasiswa yang tersisa hanyalah kelompok yang disebut sebagai penyusup.
"Kita harapkan sebenarnya hanya kelompok mahasiswa tapi ada penyusup yang masuki kelompok mahasiswa ini. Alhamdulillah setelah kita lakukan peringatan, pendorongan dan mahasiswa pun kemudian membubarkan diri sehingga tersisalah kelompok yang penyusup tadi dan saat ini situasi lalulintas suda berjalan lancar dan tertip," sebut Nana.
Baca Juga : Dinilai Efek Stadion, Sepak Bola Porprov Parepare Kalahkan Makassar 2 -0 dengan 10 Pemain
Terkait aksi unjuk rasa hari ini, Irjen Nana menyampaikan terima kasih kepada para mahasiswa.
"Dalam hal ini saya sampaikan terimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa yang tadi telah melaksanakan aksi yang memang awalnya berjalan tertip tetapi karena disusupi kelompok tertentu sehingga menjadi agak konflik," katanya.
Adapun jumlah mahasiswa yang melakuan aksi diperkitakan mencapai 2000 orang. Sementara yang diamankan sekitar 10 orang.
Baca Juga : Sosialisasi Green Productivity di Makassar Kemnaker RI Dorong Produktivitas Ramah Lingkungan
"Untuk mahasiswa kurang lebih 2000. Kemudian ada penyusup-penyusup yang kami tidak duga juga awalnya. Kemudian dari pendorongan tadi melempari terhadap kami sekitar 10 orang diamankan. Anggota tidak ada luka. saya rasa dari kelompok mahasiswa pun tidak ada," jelasnya.
Irjen Nana mengatakan dalam pengamanan pihaknya bersama Pangdam Forkopimda Makassar, Kapolres, Dandim dan PJU Polda Sulsel. Jumlah personil yang kami siapkan sekitar 2750 gabungan TNI-Polri dan Pemda, Satpol PP serta Dishub.