Kamis, 31 Maret 2022 18:53

Jelang Ramadhan Pemprov Sulsel Terus Galakkan Pencegahan dan Mitigasi Penularan Covid-19

Syukur Nutu
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Dinkes Sulsel bersama Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sulsel didukung Program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) melakukan sosialisasi dan lokakarya penguasaan keterampilan komunikasi risiko krisis kesehatan Covid-19 mulai 28-31 Maret 2022 di Hotel Aryaduta dan Hotel Four Points Makassar.
Dinkes Sulsel bersama Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sulsel didukung Program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) melakukan sosialisasi dan lokakarya penguasaan keterampilan komunikasi risiko krisis kesehatan Covid-19 mulai 28-31 Maret 2022 di Hotel Aryaduta dan Hotel Four Points Makassar.

"Tugas kita adalah untuk memperbaiki disinformasi semacam ini, memperkuat jejaring komunikasi, dan menggunakan pendekatan komunikasi yang sesuai dengan latar belakang khalayak"

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Menjelang bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, Dinkes Sulsel mempercepat pencegahan dan mitigasi Covid-19 melalui kampanye komunikasi risiko. Pencegahan dan mitigasi ini termasuk bagi kelompok rentan seperti penyandang disabilitas.

Dinkes Sulsel bersama Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Sulsel didukung Program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) melakukan sosialisasi dan lokakarya penguasaan keterampilan komunikasi risiko krisis kesehatan Covid-19 mulai 28-31 Maret 2022 di Hotel Aryaduta dan Hotel Four Points Makassar.

Kegiatan ini melibatkan organisasi pemerintah daerah, organisasi penyandang disabilitas, sektor swasta, komunitas masyarakat sipil, kelompok pakar, serta jejaring pers Sulawesi Selatan.

Baca Juga : Terobosan Penjabat Gubernur Tekan Biaya Distribusi Barang di Sulsel

Terdapat dua keluaran utama dari rangkaian kegiatan ini, yaitu; pertama, tersusunnya dan diimplementasikannya strategi komunikasi risiko yang ideal dan kompetitif di tiap-tiap kabupaten; kedua, tercapainya kesepakatan kerjasama secara kolektif lintas pihak untuk menyelenggarakan program vaksinasi massal bagi penyandang disabilitas di seluruh Sulawesi Selatan dalam waktu dekat.

Andi Darmawan Bintang, Kepala Bappelitbangda Sulsel mengatakan tantangan geografis dan lingkungan hidup, serta corak sosial budaya masyarakat, menyebabkan penanganan Covid-19 berbeda-beda di tiap wilayah.

"Masih banyak yang terjebak hoax dan miskonsepsi bahwa vaksinasi dapat melemahkan daya intelektualitas, mengancam kesehatan reproduksi dan memperpendek usia hidup. Tugas kita adalah untuk memperbaiki disinformasi semacam ini, memperkuat jejaring komunikasi, dan menggunakan pendekatan komunikasi yang sesuai dengan latar belakang khalayak,” kata Bintang.

Baca Juga : Pj Gubernur Bahtiar Lantik Pejabat Administrasi dan Pengawas Lingkup Pemprov Sulsel

dr. Bachtiar Baso, Sekretaris Dineks Sulsel mengungkapkan saat ini Pemerintah tengah melakukan percepatan vaksinasi COVID-19 untuk bisa mencapai minimal 70% secara nasional di bulan Juni 2022 mendatang.

"Total cakupan vaksinasi dosis ke-2 di Sulawesi Selatan baru mencapai 61,37% dan vaksin booster baru mencapai 3,63%. Cakupan yang masih harus ditingkatkan ini termasuk di antara kelompok rentan yaitu penyandang disabilitas dan lansia,” kata dr. Bachtiar.

Ia mengatakan upaya Pemprov Sulsel dalam meningkatkan cakupan vaksinasi terhadap kelompok rentan terus menerus dilakukan.

Baca Juga : Serah Terima Jabatan Komandan Lantamal VI Makassar Dihadiri Penjabat Gubernur Sulsel

"Namun demikian bukan hanya manajemen teknis yang dibutuhkan, pemahaman komunikasi risiko juga sangat penting untuk didorong. Dengan demikian masyarakat tidak hanya mengikuti pelaksanaan vaksinasi tetapi paham mengapa mereka perlu divaksin," bebernya.

Team Leader AIHSP, John Leigh, menyampaikan kebanggaan bagi Pemerintah Australia melalui program AIHSP untuk mendukung kegiatan ini. Peningkatan akses vaksin bagi kelompok rentan merupakan salah satu perhatian utama program.

“Gelombang kasus COVID-19 masih bisa naik lagi. Ini jelas membuktikan bahwa kita harus hidup berdampingan dengan coronavirus. Kelompok masyarakat rentan, baik itu kelompok lanjut usia dan penyandang disabilitas, sangat berisiko untuk terpapar secara serius," katanya.

Baca Juga : Penjabat Gubernur dan Kapolda Ziarah ke Makam Raja-Raja di Jera Lompoe Soppeng

"Cara terbaik untuk melindungi diri dari berbagai varian COVID-19 adalah dengan mendapatkan vaksinasi secara komplit sebanyak 3 dosis. Karena itu, akses informasi bagi kelompok rentan harus terus ditingkatkan,” lanjutnya.

 

Penulis : Lisa Emilda
#Pemprov Sulsel #Andi Sudirman Sulaiman #Vaksinasi #Ramadhan