RAKYATKU.COM, -- Para pejabat Ukraina dengan tegas menolak permintaan Rusia agar pasukan mereka di Mariupol meletakkan senjata dan mengibarkan bendera putih pada Senin (21/3/2022) sebagai imbalan untuk perjalanan yang aman dari kota pelabuhan strategis yang terkepung itu.
"Tidak ada pembicaraan tentang penyerahan, peletakan senjata," kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Irina Vereshchuk kepada outlet berita Pravda Ukraina.
"Kami telah memberi tahu pihak Rusia tentang hal ini," sambungnya.
Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia
Wali Kota Mariupol Piotr Andryushchenko juga dengan cepat menolak tawaran itu, mengatakan dalam sebuah posting Facebook dia tidak perlu menunggu sampai batas waktu pagi untuk menanggapi dan mengutuk Rusia.
Kota Mariupol di Ukraina terus dibombardir pasukan Rusia, berbagai upaya pun dilakukan untuk mengevakuasi penduduk dari Mariupol terus dilakukan.
Kolonel Jenderal Rusia Mikhail Mizintsev telah menawarkan dua koridor satu menuju timur menuju Rusia dan satu lagi ke barat ke bagian lain Ukraina dengan imbalan Pasukan Ukraina di Mariupol menyerah.
Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
Namun Pejabat Ukraina telah menolak tawaran itu bahkan sebelum batas waktu yang ditetapkan Rusia pukul 5 pagi waktu Moskow (0200GMT).
Sumber: ABC News