RAKYATKU.COM,--Pelatih Chelsea Thomas Tuchel lelah dengan pertanyaan berulang yang ditujukan kepadanya mengenai perang di Ukraina menjelang pertandingan Piala FA antara Chelsea dengan Luton Town .
Bos Chelsea itu terus-menerus ditanyai pandangannya tentang masalah ini karena pemilik oligarki klub Rusia, Roman Abramovich, tetapi pelatih asal Jerman itu akhirnya kehilangan ketenangannya.
"Seberapa sering saya harus mengatakannya? Ini mengerikan, tentu saja, itu mengerikan, tidak ada pendapat lain tentang itu," katanya pada konferensi pers dikutip dari MARCA, Rabu (2/3/2022).
Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia
“Semua orang di Eropa memiliki beberapa kebisingan di kepala mereka yang tidak disukai siapa pun. Mungkin itu sama untuk Anda, tetapi Anda masih berusaha melakukan pekerjaan Anda sebaik mungkin dan itu sama untuk kami," tambahnya.
" Dengar, Anda harus berhenti. Saya bukan politisi. Anda harus berhenti, jujur," tegas Tuchel.
Tuchel menegaskan bahwa dia hanya bisa mengulangi jawabannya itu dan dia bahkan merasa tidak enak untuk mengulanginya karena dirinya tidak pernah mengalami perang.
Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
"Saya sangat istimewa, saya duduk di sini dengan damai dan saya melakukan yang terbaik yang saya bisa, tetapi Anda harus berhenti menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini kepada saya. Saya tidak punya apa-apa jawaban untukmu," jelasnya
Tuchel menegaskan bahwa hal-hal mengenai pemilik berada di luar kendalinya.
"Kami mencoba untuk tenang, dan kami tenang di tengah badai atau kebisingan di sekitar kami yang tidak dapat kami kendalikan dan kami tidak bertanggung jawab untuk itu," ucapnya.