RAKYATKU.COM,-- China saat ini menggunakan angsa sebagai senjata rahasia untuk mendeteksi imigrasi ilegal di sepanjang perbatasan China dengan Vietnam yang berada di Kabupaten Longshou.
Longzhou merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Guanxi, perbatasan dengan Vietnam membentang sepanjang 184 kilometer di darat dan 22 kilometer di perairan, dengan banyak jalur dan jalur untuk patroli yang harus diawasi.
Pada bulan Juni tahun 2021 lalu, Kabupaten Longzhou memimpin dalam pengujian angsa sebagai bagian dari strategi kompleks untuk mencegah imigrasi ilegal.
Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia
Rupanya, angsa terbukti jauh lebih waspada terhadap orang asing dan suara- suara yang tidak biasa daripada anjing, membantu agen perbatasan untuk menangkap beberapa orang yang mencoba memasuki negara itu secara ilegal.
Pada bulan September tahun lalu, tim angsa sudah dikerahkan ke titik kontrol perbatasan di sepanjang perbatasan Longzhou, dan tak lama kemudian, setiap tim kontrol perbatasan menampilkan setidaknya sepasang angsa.
Menurut China News, dua angsa, satu anjing, dan dua penduduk perbatasan lokal mewakili tim kontrol perbatasan standar di daerah itu akhir-akhir ini.
Baca Juga : Negara-negara BRICS Serukan Penolakan Standar Ganda Dalam Melindungi HAM
Banyak desa dan kota di Kabupaten Longzhou dikelilingi oleh pegunungan tinggi, hutan lebat, dan jaringan jalan seperti jaring laba-laba yang dapat digunakan orang untuk menyelinap ke negara itu.
Namun, pengenalan angsa terbukti sangat efektif dalam mencegah imigrasi dan penyelundupan berbagai barang dan satwa liar.
Li Fei, seorang agen pengawas perbatasan lokal yang ditempatkan di Naguan, mengatakan angsa sangat sensitif terhadap suara.
Baca Juga : Presiden Iran Tegaskan Negaranya Siap Gabung BRICS
“Mereka akan berteriak ketika ada sedikit gangguan, dan mereka akan berteriak lebih keras ketika mereka melihat orang asing,” kata Li Fei.
Faktanya, angsa telah membuktikan aset yang sangat berharga di Longzhou sehingga mereka telah dipromosikan di distrik lain di Kota Chongzuo dalam beberapa bulan terakhir.
Sekarang ada lebih banyak angsa daripada anjing yang terlibat di pusat pencegahan epidemi China di perbatasan dengan Vietnam.
Baca Juga : Perekonomian Terbesar UE Tidak Dapat Hidup Tanpa China
Saat ini ada sekitar 400 anjing dan 500 angsa yang tersebar di lebih dari 300 pos pemeriksaan pencegahan dan pengendalian epidemi di perbatasan, dan jumlah angsa diperkirakan akan meningkat lebih banyak lagi.
Sumber: odditycentral.com