Sabtu, 12 Februari 2022 10:39

Pertamina Prediksi "Kiamat SPBU" Lima Tahun ke Depan

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Apabila penggunaan kendaraan listrik meluas, maka kebutuhan masyarakat terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) akan berkurang. Hal ini tentu berdampak pada bisnis Pertamina yang memiliki banyak SPBU.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, memprediksi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terancam sepi lima tahun ke depan.

Prediksi "kiamat SPBU" ini muncul, menurut Ahok, karena saat ini sudah banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan listrik. Di sisi lain, pengembangan kendaraan listrik juga sedang masif dilakukan pelaku industri.

"Saya yakin tidak sampai lima tahun kendaraan motor ganti listrik, belum lagi jika ada pemberian kredit bunga murah. Saya kira SPBU bisa langsung kosong. Karena operasional SPBU itu kebanyakan diisi oleh motor," kata Ahok dalam Roaring to Win 2022, DBSI Spring Festival, Kamis (10/2/2022).

Baca Juga : Ajak Puluhan UMKM, Pertamina dan BRI Gelar Sosialisasi dan Pembinaan PUMK

Apabila penggunaan kendaraan listrik meluas, maka kebutuhan masyarakat terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) akan berkurang. Hal ini tentu berdampak pada bisnis Pertamina yang memiliki banyak SPBU.

Ketergantungan orang terhadap SPBU juga akan pudar karena pengguna kendaraan listrik bisa mengisi daya kendaraannya dari rumah masing-masing.

"Pengalaman kita kalau tidak keluar kota, mereka bisa ngecas (kendaraan listrik) di rumah aja," ungkapnya.

Baca Juga : Pengamat: Ahok Potensial Gerus Pemilih Prabowo-Gibran

Karena alasan itu, Ahok meminta Pertamina betul-betul memikirkan ke depan terkait bisnis ritel yang saat ini diandalkanagar berubah. Ahok meminta Pertamina untuk mulai membangun logistik danrantai pasok.

"Minimal kita menguasai data ritel, tidak hanya produk minyak saja, ada lubricant, ada yang lain juga. Tapi lebih penting adalah jaringan logistiksuplai chain, saya kira itu ke depan seperti itu," ungkap Ahok. (*)

Sumber: CNBC Indonesia

#Pertamina #SPBU #Basuki Tjahaja Purnama