RAKYATKU.COM, MAKASSAR--Rasanya belum pernah mendengar informasi, zakat dikeluarkan tunanetra. Kalau ada, mungkin sangat minim sekali. Salah satunya, Tata Nyarrang, warga jalan Muhammad Yamin, Kecamatan Makassar, Kota Makassar ini menyerahkan zakat kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Makassar, Rabu, (2/2/2022).
Menjadi seorang tunanetra, bukanlah penghalang bagi Tata Nyarrang berzakat. Ditemani seorang keluarganya, dia langsung menemui Ketua Baznas Makassar, H. Ashar Tamanggong.
Dihadapan ketua lembaga pemerintah nonstruktural yang berkantor di Jalan Teduh Bersinar, Kecamatan Rappocini tersebut, Tata Nyarrang selain menyerahkan zakat harta atas nama almarhumah ibunya Zaerah Tarring, juga menyerahkan tanah wakaf.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Serahkan Zakat Lewat Baznas pada Gerakan Salat Subuh Berjemaah
“Jadi, selain saya menyerahkan zakat harta atas nama almarhumah ibu saya, secara pribadi, saya juga mewakafkan tanah milik saya di Pattalasang, Kabupaten Takalar," ucap Tata Nyarrang.
"Tanah wakaf yang lumayan luas tersebut, bisa dibangun masjid, pesantren, atau rumah Tahfiz. Tanah wakaf ini, tentunya untuk menyiarkan agama Islam, tanah yang saya wakafkan tersebut sudah bersertifikat hak milik,” jelasnya.
Pensiunan ASN Pemkot Makassar ini memilih Baznas Makassar berzakat karena ia menyakini Baznas adalah lembaga terpercaya, utamanya dalam pengelolaan zakat. “Jika kepingin zakat tetap sasaran, maka berzakatlah ke Baznas,” ujarnya.
Baca Juga : Makassar Salat Subuh Berjemaah, Baznas Beri Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni
Dia menambahkan, tentunya Baznas mengetahui betul kemana zakat itu akan disalurkan, utamanya yang berkaitan dengan delapan asnaf.
Baginya, kehadiran Baznas untuk menjawab kehawatiran, dan keraguan sebahagian orang, utamanya dalam hal pemanfaatannya. Sebab, takutnya ada pihak-pihak tertentu yang menyalahgunakan zakat untuk kegiatan-kegiatan lain.
Makanya, setelah ada Baznas, maka sejak itu pula dia ingin bertemu ketua Baznas untuk menyerahkan secara langsung zakat dan tanah wakafnya.
Baca Juga : Bantu Disabilitas Tunanetra, Yayasan Hadji Kalla Rutinkan Belajar Baca Quran Braille
“Saya merasa sangat senang dan bergembira, bisa bertemu langsung dengan Ketua Baznas Makassar ustaz Ashar Tamanggong. Saya sering mendengar suara beliau di radio Gamasi, khususnya mengasuh obrolan Sipakaingga. Saya juga pendengar setia radio Gamasi utamanya,” ujar pria paruh baya ini, seraya mengaku matanya tidak berfungsi sejak sepuluh tahun lalu.
Ketua Baznas Makassar Ashar Tamanggong mengaku terkesima melihat Tata Nyarrang menemuinya untuk menyerahkan zakat ibunya.
“Saya demikian bangga. Di sisi lain, saya kaget didatangi seorang tunanetra hanya untuk menyerahkan zakat. Ini demikian luar biasa,” tuturnya.
Baca Juga : 15 Pelajar dan Guru Berprestasi Dapat Bantuan Uang Tunai Beasiswa dari UPZ BAZNAS Pemprov Sulsel
Ketua Lembaga Dakwah NU Kota Makassar ini juga menyebut, Islam sangat menjunjung tinggi penghormatan, dan pemuliaan kepada kedua orang tua. Penghormatan dan pemuliaan itu, bukan saja saat keduanya masih hidup, tetapi juga ketika mereka sudah meninggal.
"Salah satu bentuk penghormatan itu adalah berzakat, atau bersedekahlah atas nama mereka. Mengapa? ya, karena, zakat yang dikeluarkan seorang anak kepada orang tua yang telah meninggal dunia, tentunya pahalanya akan sampai," ucapnya.
Ashar menambahkan, seluruh zakat tersebut langsung disalurkan kembali kepada kaum dhuafa yang benar benar membutuhkan. Yakinilah pula, bahwa zakat-zakat tersebut akan tepat sasaran, seperti tersirat dalam delapan golongan atau asnaf.(*)