Sabtu, 22 Januari 2022 10:48

Mengapa Sopir Truk Kecelakaan Maut di Balikpapan Tak Banting Setir ke Kiri?

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: Tangkapan layar rekaman CCTV.
Foto: Tangkapan layar rekaman CCTV.

Menurut polisi, kejadian truk nahas itu meluncur dan mengalami rem blong terjadi begitu cepat dalam hitungan detik. Sopir diduga panik dan tidak bisa mengendalikan truknya untuk mengarah ke kiri.

RAKYATKU.COM, BALIKPAPAN - Sopir truk tronton, M. Ali (48), jadi pemicu kecelakaan maut Simpang Rapak, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (21/1/2022).

Dalam video rekaman CCTV di lokasi kejadian, truk tronton bermuatan kontainer seberat 20 ton itu menyeruduk sejumlah kendaraan di depannya.

Banyak yang mempertanyakan mengapa sopir truk tidak banting setir ke kiri mengarahkan truknya ke taman dan malah terus berjalan lurus tempat kendaraan antre.

Baca Juga : Kemenhub Ungkap Temuan Sementara Penyebab Kecelakaan Truk Maut Balikpapan

Terlihat jelas dalam video truk maut itu berada di lajur kiri dan depannya tampak lebih sedikit kendaraan. Jika lebih ke kiri lagi, terlihat area yang cukup kosong dan ada taman.

Saat hilang kendali, alih-alih truk maut itu tetap melaju di lajur kiri, truk tronton justru berbelok ke kanan yang di depannya banyak motor dan mobil yang sedang menunggu lampu merah.

Menurut polisi, kejadian truk nahas itu meluncur dan mengalami rem blong di turunan Simpang Rapak terjadi begitu cepat dalam hitungan detik. Sopir diduga panik dan tidak bisa mengendalikan truknya untuk mengarah ke kiri.

Baca Juga : Kisah Siti Marwiyah, Selamat dari Kecelakaan Maut Balikpapan karena Sedekah

"Faktor kepanikan turut berpengaruh di situ. Karena di video itu (kejadiannya) tak sampai 10 detik di situ," kata Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, Jumat (21/1/2022).

Yusuf mengatakan, kejadian yang begitu cepat membuat sopir tak sempat berpikir agar membanting setir ke arah kiri, sebuah area kosong di tepi jalan.

Selain itu, beban muatan truk yang mencapai 20 ton dan kontur jalan yang menurun membuat truk sulit dikontrol.

Baca Juga : Kesaksian Sopir Angkot Selamat dari Kecelakaan Maut Balikpapan: Mobil Saya Terputar-putar, Terlempar 10 Meter

"Kondisi urgen (terdesak) seperti itu mungkin manusia tidak dapat berpikir dengan cerdas. Karena itu kan waktunya hitungannya detik kan gitu," ujarnya.

Sopir, kata dia, sudah berusaha menghindar ke kiri dan kenan untuk menghindari kecelakaan. Akan tetapi, sopir yang hanya seorang diri di truk maut itu, kian terdesak karena truknya terus melaju.

"Dari hasil pemeriksaan awal kita, kecelakaan itu didominasi karena faktor truk tronton itu remnya blong, ditambah faktor geografis dari ruas jalan tersebut itu menurun," katanya.

Baca Juga : Kesaksian Sopir Truk Maut di Balikpapan ke Polisi

Saat truknya terus melaju dan tak bisa direm, M Ali juga sempat berusaha mengurangi kecepatan truknya dengan mengoper persneling truk ke gigi rendah.

"Jadi sopir sudah berusaha untuk mengurangi kecepatan dengan cara dia menggunakan engine brake ya dan menurunkan persneling dari gigi tinggi (ke) gigi rendah, tapi karena kondisi jalan konturnya menurun dan dia bawa beban muatan yang kurang-lebih 20 ton sehingga laju kendaraan tidak dapat dicegah kembali," jelasnya.

Polisi kini masih terus menyelidiki lebih jauh soal sebab kecelakaan maut ini dan meminta semua pihak tidak berandai-andai.

Baca Juga : Kesaksian Sopir Truk Maut di Balikpapan ke Polisi

"Jadi kita tidak bisa berandai-andai, nanti pemeriksaan yang autentik melalui analisa traffic accident analysis (TAA) baru bisa tentukan apa penyebab utama dari kecelakaan tersebut," paparnya.

Selepas kecelakaan terjadi, petugas evakuasi dan warga berdatangan ke lokasi menolong korban. Hingga terakhir kali dilaporkan ada 4 korban tewas dan 30 korban luka berat dan ringan. (*)

Sumber: Detik.com

#kecelakaan maut balikpapan #Polda Kaltim