Senin, 17 Januari 2022 14:43

Bupati Wajo Minta MUI Buat Fatwa yang Jadi Acuan Program Pemerintahan

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Bupati Wajo, Amran Mahmud (kiri), berbincang dengan Ketua MUI Sulawesi Selatan (Sulsel), A.G.H. Najamuddin Abduh Safa, saat menghadiri pelantikan dan pengukuhan pimpinan MUI Wajo di ruang pola Kantor Bupati Wajo, Senin (17/1/2022).
Bupati Wajo, Amran Mahmud (kiri), berbincang dengan Ketua MUI Sulawesi Selatan (Sulsel), A.G.H. Najamuddin Abduh Safa, saat menghadiri pelantikan dan pengukuhan pimpinan MUI Wajo di ruang pola Kantor Bupati Wajo, Senin (17/1/2022).

Amran Mahmud yang kompak hadir bersama Wakil Bupati Wajo, Amran, menekankan bahwa keberadaan MUI sangat penting dan berarti bagi pemerintah.

RAKYATKU.COM, WAJO - Bupati Wajo, Amran Mahmud, berharap Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Wajo meneguhkan jati diri sebagai organisasi ulama yang memiliki tanggung jawab besar dalam mengawal perjalanan umat. Terlebih sebagai lembaga yang mewadahi ulama, zuama, dan cendekiawan Islam, dalam membimbing, membina, sekaligus mengayomi kaum muslimin.

"Majelis Ulama Indonesia khususnya di Kabupaten Wajo banyak memberikan kontribusi yang cukup besar dalam menjaga dan memelihara kualitas keagamaan dan pendidikan masyarakat. Apalagi didukung dengan komposisi kepengurusan MUI yang baru dikukuhkan memiliki kualitas SDM (sumber daya manusia) yang tidak perlu diragukan lagi," kata Amran Mahmud dalam pelantikan dan pengukuhan pimpinan MUI Wajo di ruang pola Kantor Bupati Wajo, Senin (17/1/2022).

Amran Mahmud yang kompak hadir bersama Wakil Bupati Wajo, Amran, menekankan bahwa keberadaan MUI sangat penting dan berarti bagi pemerintah. Ke depan, kata dia, MUI harus bisa menjadi penggerak dalam peningkatan wawasan keberagaman, menjaga kerukunan umat beragama, dan membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan.

Baca Juga : Propam Polda Lakukan Penegakan Ketertiban dan Disiplin di Polres Wajo

"Harapan saya agar MUI Kabupaten Wajo segera melakukan rapat kerja dan menyusun program kerja yang mumpuni serta membuat fatwa-fatwa yang bisa dijadikan acuan dalam menjalankan program pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan serta kebudayaan dan adat istiadat," tutur Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Wajo ini.

Amran Mahmud juga menyinggung masih banyaknya ritual-ritual adat yang berkembang di tengah masyarakat. Hal ini membutuhkan fatwa dari MUI sehingga ada keseragaman aturan.

Di luar itu, kepala daerah bergelar doktor ini mengakui bahwa MUI benar telah menjalankan fungsinya dan menjadi mitra strategis dan menjadi pilar pembangunan keagamaan di Bumi Lamaddukelleng.

Baca Juga : Kasat Narkoba Polres Wajo Berganti, Kini Dijabat AKP Prawira Wardany

Sementara itu, Ketua MUI Sulawesi Selatan (Sulsel), A.G.H. Najamuddin Abduh Safa, mengatakan secara kelembagaan MUI hadir untuk membangun sinergi dengan semua pihak. Bukan hanya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo, tetapi semua lembaga yang ada di Wajo.

"Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Wajo atas sinergi yang terbangun selama ini, ke depan kami berharap agar sinergi yang terbangun selama ini semakin mengukuhkan kehadiran Majelis Ulama Indonesia sebagai lembaga yang bijak dan mencerdaskan," kata Najamuddin.

Hadir pada pengukuhan ini, yakni Ketua DPRD Kabupaten Wajo, Andi Alauddin Palaguna, Ketua Tim Penggerak PKK Wajo, Siti Maryam, unsur Forkopimda, para camat, serta para pengurus MUI kabupaten dan kecamatan. (*)

Penulis : Abd Rasyid. MS
#pemkab wajo #MUI Wajo #Amran Mahmud