RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Gempa bumi yang terjadi di Larantuka, Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/12/2021) pukul 10.20 WIB dirasakan di beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, terutama di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Pasca kejadian tersebut, Zubair Abdi Rahman selaku Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel mengatakan telah mendapatkan informasi sementara.
"Kami belum bisa sebarkan informasi kalau datanya belum lengkap. Tapi, dari sosial media ada beberapa sekolah yang terdampak pagarnya roboh bangunan retak," kata Zubair.
Baca Juga : BPBD Sulsel Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang
Ia mengemukakan, untuk mengetahui sejauh mana dampak gempa di Selayar, saat ini sementara dilakukan asesmen dari BPBD. Ada tim dari Bidang Kedaruratan dan Logistik yang akan melakukan hitung cepat jika terjadi bencana di suatu daerah.
"Itulah yang kita tunggu, apa hasil asesmen dari teman Selayar. Jika ada kejadian bencana di kabupaten/kota, sudah ada tim yang melakukan hitung cepat. Artinya hitungan ini bukan menjadi hitungan yang pasti, tapi sifatnya sementara. Kami juga menunggu laporan hitungan cepat nya," tuturnya.
Dari asesmen tersebut nantinya akan diketahui dampak dari terjadinya gempa. Namun, tetap akan di-update sesuai dengan kondisi di lokasi bencana.
Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Apresiasi Kinerja BPBD, Teknologi Modifikasi Cuaca Atasi Kekeringan
"Mereka langsung turun mengasesmen, nanti kalau ada penambahan kerusakan atau korban maka itu akan di-update lagi nilainya, hitungannya," jelasnya.
Adapun waktu asesmen tergantung dari lokasi kejadian bencana. Jika lokasi mudah dijangkau, maka hasil asesmen akan keluar segera.
"Bisa satu hari jika lokasi muda dijangkau. Disesuaikan juga dengan medannya. Umpamanya di Selayar. Kalau lokasinya di pulau, itu bisa sampai dua tiga hari karena kita harus menggunakan transportasi laut ke sana. Kalau dampaknya di pulau Selayar atau di Kota Benteng itu tidak lama," bebernya.