RAKYATKU.COM -- Pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman sebenarnya bagus. Namun, keseleo lidah itu merusak semuanya.
Berbincang dengan Deddy Corbuzier, Jenderal Dudung bicara tentang sedekah. Dia sampai mengutip hadis Nabi bahwa senyum pun sudah termasuk sedekah.
Keseleo lidah yang merusak semuanya. Apalagi dia terkesan menyamakan Tuhan dengan manusia.
Baca Juga : PP Muhammadiyah Usulkan Libur Dua Hari Lebaran Iduladha 1444 H/2023 M
"Kalau saya berdoa setelah salat, doa saya simpel aja. Ya Tuhan pakai bahasa Indonesia saja, karena Tuhan kita bukan orang Arab," kata Dudung.
Entah karena kekurangtahuan atau benar-benar keseleo lidah. Dalam Al-Qur'an terdapat banyak doa. Disebutkan langsung Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dalam Islam, doa adalah salah satu bentuk ibadah. Karena sudah ada contohnya dalam Al-Qur'an, maka lebih afdal melafalkannya dalam bahasa Arab sebagaimana bahasa Al-Qur'an.
Baca Juga : Muhammadiyah: Lebaran Iduladha 9 Juli 2022
Namun, berdoa tidak harus menggunakan bahasa Arab seperti dalam Al-Qur'an. Kalau tidak mampu, bisa menggunakan bahasa masing-masing, bahkan bisa menggunakan bahasa daerah.
Tidak heran jika pernyataan Jenderal Dudung ramai tanggapan.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti ikut memberi respons. Namun, tidak secara langsung ditujukan kepada Jenderal Dudung.
Baca Juga : Muhammadiyah Minta Wanita Berhijab Pamer Payudara di Tiktok Dicabut
"Doa adalah ibadah. Bagi umat Islam yang mampu, sebaiknya berdoa dalam bahasa Arab, terutama jika terdapat contoh dan tuntunan dari Al-Qur'an dan Sunnah," cuit Abdul Mu'ti di akun Twitternya.
"Bagi yang kurang fasih dalam bahasa Arab atau ingin berdoa yang khusus, boleh berdoa dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa lainnya," lanjut dia.
"Saya berdoa semoga yang belum fasih berbahasa Arab bersedia belajar sehingga dapat berdoa dengan baik," tutupnya.
Baca Juga : Massa Ucapkan Kalimat Tauhid Saat Keroyok Ade Armando, Muhammadiyah: Betapapun Tidak Suka ...