RAKYATKU.COM,JENEPONTO -- Pemerintah Kabupaten Jeneponto H Iksan Iskandar berharap produksi pertanian tahun 2021 mengalami peningkatan, hal tersebut disampaikan di gedung Empo Sipitangarri, Kamis (18/11/2021).
Empo sipitangarri dilaksanakan sebagai wadah bertukar pikiran antara pemerintah, praktisi, dan petani guna menemukan strategi taktis dalam menyambut musim tanam rendengan tahun 2022.
Kepala Dinas Pertanian, Ahmad menjelaskan bahwa musim tanam tahun depan memiliki peluang sekaligus tantangan yang besar. Dia menilai besarnya tantangan yang dialami petani berkaitan dengan rekomendasi waktu yang tepat saat memulai penanaman.
Baca Juga : Pemkab Jeneponto dan PLN Punagaya Jajaki Kerjasama Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung
"Penanaman sangat penting untuk didiskusikan mengingat curah hujan yang tidak menentu. selain itu seperti ketersediaan air, benih, pupuk, alsintan dan lahan perlu menjadi perhatian bersama guna memastikan proses musim tanam berlangsung terpadu serta memuai hasil maksimal," ujarnya.
Sementara itu Bupati Jeneponto H Iksan Iskandar mengaku optimis dalam menyambut musim tanam rendengan tahun depan. Dia menilai para petani setiap tahunnya mengalami peningkatan produksi.
Baca Juga : Membumikan Semangat Cinta Qur'an, Kabupaten Jeneponto Sukses Tuntaskan Program 1000 Hafidz
"Terbukti masa panen tahun ini mencapai dua kali atau bahkan sampai tiga kali sehingga daerah ini ditetapkan sebagai daerah surplus jagung. Tahun ini kita menuai banyak kemajuan termasuk produksi jagung," terangnya.
Iksan Iskandar juga mengingatkan bahwa musim tanam tahun depan juga memiliki tantangan besar termasuk banyaknya alih fungsi lahan produktif yang dilakukan oleh para petani.
Agar para petani mampu menyampaikan keresahannya di lapangan di diskusikan guna mendapat solusi terbaik.
Baca Juga : Bupati Jeneponto Hadiri Rakornas Investasi 2023
"Saya berharap para petani yang hadir dapat mendiskusikan permasalahan dilapangan, lalu dilakukan mapping solusi sehingga produksi pada masa panen kita, ditahun depan dapat mengalami peningkatan," pungkasnya.
Hadir kepala Dinas Lingkungan Hidup, camat Tarowang, camat Binamu, camat Turatea, dan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA).