RAKYATKU.COM, ENREKANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Enrekang melalui Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Dispopar) menargetkan 120 homestay di desa wisata.
Homestay ini akan tersebar di berbagai desa, utamanya di desa wisata, seperti Desa Tallang Rilau dan Desa Banua Kecamatan Bungin, Desa Bone-Bone, Desa Latimojong, Desa Salukanan, Desa Pepandungan, Desa Kadingeh, Desa Mendatte, Desa Landa, Desa Benteng Alla Utara, dan Desa Limbuang.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pemasaran Dispopar, Andi Zulkarnain, pada hari ketiga (penutupan) pelatihan pengelolaan usaha homestay/pondok wisata di Villa Bambapuang, Kamis (4/11/2021).
Baca Juga : Bupati Enrekang dan Wakilnya Apresiasi Antusiasme Masyarakat Saat Pembukaan Mafest 2023
"Kita sementara dorong homestay di desa-Desa karena peluang wisata di desa sangat besar," kata Zul panggilan akrabnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan tiap desa wisata akan menyiapkan rumah penduduk minimal lima rumah dengan kapasitas dua kamar per rumah.
Homestay yang mengedepankan peningkatan ekonomi rakyat tingkat grassroot tersebut merupakan rumah masyarakat setempat. Warga tinggal menyiapkan kamar yang standar dengan mengedepankan kebersihan dan kenyamanan yang tentunya memiliki fasilitas umum seperti water closed (WC) atau toilet.
Baca Juga : Sofha Cicipi Pangan Berbahan Pisang, Bupati Perkenalkan Enrekang Sebagai Penghasil Sayur
Selain itu, pelayan homestay sendiri juga merupakan pemilik rumah itu sendiri dengan manejemen kelompok sadar wisata (pokdarwis) atau badan usaha seperti BUMDes.
"Jadi masyarakat menyiapkan kamar yang standar, yang nyaman dan lengkap dengan fasilitas umum, tapi dikoordinir oleh pokdarwis dan kelompok usaha lainnya," lanjutnya.
Tidak kalah menariknya adalah semua pelayanan terutama kuliner, akan disajikan sesuai dengan kearifan lokal masing-masing. Misalnya, desa wisata penghasil kopi, para pengunjung akan disuguhkan dengan kopi lokal yang asli.
Baca Juga : Optimalkan Penerimaan Pajak, Bupati Enrekang Teken Perjanjian Kerjasama dengan DJP-DJPK
Ini merupakan salah konsep riil untuk peningkatan ekonomi masyarakat melalui sektor usaha.
Untuk strategi lain pengembangan wisata di Enrekang, pihaknya juga mengagendakan jambore wisata. Jambore ini akan dilaksanakan di tiap desa wisata.
Sekadar diketahui, jambore ini merupakan ajang pertunjukkan potensi lokal wisata. Selain pertunjukkan, juga akan rangkaian dengan edukasi dan penyadaran masyarakat terkait dengan potensi kesejahteraan masyarakat desa dengan pengelolaan wisata yang profesional serta penguatan kelembagaan pariwisata di tingkat masyarakat.