Sabtu, 23 Oktober 2021 09:16

Tim Dokter di AS Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia, Begini Hasilnya

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
(Foto: Joe Carrotta untuk NYU Langone Health via Reuters)
(Foto: Joe Carrotta untuk NYU Langone Health via Reuters)

Para peneliti telah bekerja selama puluhan tahun untuk melihat kemungkinan penggunaan organ hewan untuk transplantasi, tetapi terhalang bagaimana mencegah penolakan langsung oleh tubuh manusia.

RAKYATKU.COM - Tim dokter di AS menempelkan untuk sementara sebuah ginjal babi pada tubuh manusia, dan menyaksikan bagaimana ginjal itu mulai bekerja.

Ini merupakan langkah kecil dalam upaya selama puluhan tahun agar pada suatu hari nanti dapat menggunakan organ hewan untuk transplantasi guna menyelamatkan jiwa.

Pakar bedah di pusat medis Langone Health University di New York bulan lalu menempelkan satu ginjal babi ke sepasang pembuluh darah besar di tubuh orang perempuan yang mengalami mati otak yang dibiarkan tetap hidup dengan bantuan ventilator.

Baca Juga : Warnanya Pucat dan Tampak Menjijikkan, Penjara di Australia Dituduh Sajikan Daging Babi untuk Napi Muslim

Dr. Robert Montgomery, pakar bedah yang memimpin tim yang melakukan operasi eksperimental itu, mengatakan ginjal babi itu bekerja sebagaimana yang mereka harapkan.

"Dan semua hasil tes laboratorium dan semua yang kami lakukan tampak normal, dalam arti apa yang kita harapkan terjadi ketika melakukan transplantasi organ. Jadi ada dua hal. Tidak ada bukti adanya penolakan awal yang kuat. Dan kedua, ginjal berfungsi dengan baik," katanya.

"Nah, selama 54 jam kami mempelajari ginjal itu, dan inilah kesimpulan yang dapat kami petik. Sekarang ini merupakan serangkaian kesimpulan sederhana. Tetapi, hal yang signifikan adalah memindahkan atau menempelkan ginjal hewan pada manusia, saya kira ini tidak dapat dianggap remeh," tambah Montgomery.

Baca Juga : Tak Bersedia Divaksin karena Keyakinan Agama, Perempuan Ini Ditolak Transplantasi Ginjal

Para peneliti telah bekerja selama puluhan tahun untuk melihat kemungkinan penggunaan organ hewan untuk transplantasi, tetapi terhalang bagaimana mencegah penolakan langsung oleh tubuh manusia.

Tim Montgomery memiliki teori bahwa melumpuhkan gen babi untuk karbohidrat yang memicu penolakan – suatu molekul gula yang disebut alpha-gal – akan mencegah masalah itu.

Tak Bersedia Divaksin, Seorang Perempuan Ditolak Transplantasi Ginjal
Montgomery mengatakan eksperimen transplantasi ginjal di New York University ini sedianya membuka jalan bagi percobaan pada pasien gagal ginjal stadium akhir, mungkin dalam 1--2 tahun ke depan. Ia sendiri adalah penerima transplantasi jantung.

Baca Juga : Dua Kali Gagal, Ini Kisah Pria dengan Lima Ginjal dalam Tiga Kali Transplantasi

Percobaan itu mungkin menguji pendekatan sebagai solusi jangka pendek untuk pasien sakit kritis hingga tersedianya ginjal manusia, atau sebagai cangkok permanen.

Menurut United Network for Organ Sharing, lebih dari 100.000 orang di Amerika saat ini sedang menunggu transplantasi organ, termasuk lebih dari 90.000 orang yang menunggu ginjal. Masa tunggu untuk mendapatkan ginjal rata-rata antara 3--5 tahun.

Sumber: VOA Indonesia

#babi #transplantasi ginjal #Ginjal Babi